Public relations sebagai fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahnkan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik
yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. (Scott M.
Cutlip, 2007:6)
Fungsi dasar PR bukan untuk menampilkan pandangan organisasi atau seni
sikap publik, tetapi untuk melakukan rekonsiliasi atau penyesuaian terhadap
kepentingan publik setiap aspek pribadi organisasi maupun perilaku perusahaan
yang punya signifikan sosial. Jadi di sini PR berfungsi membantu organisasi
melakukan penyesuaian terhadap lingkungan tempat organisasi tersebut beroperasi.
Bagian-Bagian dari Fungsi PR:
Hubungan Internal, adalah bagian khusus PR yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan
karyawan tempat organisasi mengantungkan kesuksesannya
Publisitas, adalah sumber-sumber informasi yang disediakan oleh PR dan
digunakan oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode
penempatan pesan di media ini adalah pesan di media ini adalah metode yang tak
bisa dikontrol (uncontrolled) sebab sumber informasi tidak memberi bayaran
kepada media untuk pemuatan informasi tersebut.
Advertising, informasi yang digunakan oleh PR untuk menjangkau audien
yang lebih luas, bukan untuk konsumen yang menjadi sasaran marketing, dimana
informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas
identitasnya yang membayar ruang dan waktu penempatan informasi tersebut. Ini
adalah metode terkontrol dalam menempatkan pesan di media.
Press Agentry, adalah penciptaan berita dan peristiwa yang
bernilai berita untuk menarik media massa dan mendapatkan perhatian publik.
Banyak praktisi PR kadang-kadang menggunakan taktik press agentry untuk menarik
perhatian media kepada kliennya, organisasinya, atau tujuannya. Tetapi PR lebih
dari sekedar press agency.
Public Affairs adalah bagaian khusus dari PR yang membangun
dan mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka memengaruhi
kebijakan publik.
Lobbying adalah bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk menjalin
dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan memengaruhi
penyusunan undang-undang dan regulasi.
Manajemen Isu adalah proses proaktif dalam mengantisipasi,
mengindentifikasi, mengevaluasi, dan merespon isu-isu kebijakan publik yang
memengaruhi hubungan organisasi dengan publik mereka. Secara administratif atau
secara konseptual, manajemen isu adalah bagian fungsi PR, akan tetapi, jika
dilihat sebagai komunikasi persuasif, ia menjadi taktik untuk memengaruhi
kebijakan publik, bukan sebagai bagian dari perencanaan strategi organisasi.
Hubungan Investor adalah bagian dari PR dalam perusahaan
korporat yang membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling
menguntungkan dengan shareholder dan pihak lain di dalam komunikasi keuangan
dalam rangka memaksimalkan nilai pasar
Pengembangan adalah bagian khusus dari PR dalam organisasi nirlaba yang bertugas membangun dan memelihara hubungan dengan donor dan anggota dengan
tujuan mendapatkan dana dan dukungan sukarela.
Kegiatan-kegiatan kehumasan meliputi:
Customer
Relations, seperti membangun
hubungan baik dengan pihak luar,maksudnya menjalin hubungan baik antara
perusahaan dengan public dan hubungan dengan konsumen
Employee
relations, seperti membangun
hubungan antara pimpinan dengan bentuk kerjasama dan komunikasi yang baik
antara atasan dan bawahan.
Community
relations, seperti membangun
hubungan baik dengan pihak-pihak yang selama ini telah melakukan kerja sama
dengan perusahaan yang kita wakili, menjaga hubungan yang baik dengan
masyarakat sekitar perusahaan dan komunitas-komunitas masyarakat tertentu.
Government
relations, seperti menjalin
hubungan yang baik dengan pemerintah.
Media
Relations, seperti menjalin
hubungan baik dengan media, karna kerja humas tidak akan pernah berhasil tanpa
adanya kerjasama yang baik dengan media, jadi hubungan itu harus dijaga dengan
baik dan tidak ada yang dirugikan.