Paul Johnson, jurnalis dan ahli sejarah Amerika mengidentifikasi ada 7 dosa-dosa media massa ( seven deadly sins jurnalism ), yaitu :
1. Distorsi informasi.
Biasanya dilakukan wartawan dengan menambah atau mengurangi informasi, baik opini maupun fakta, sehingga tidak lagi sesuai dengan sumbernya.
2. Dramatisasi fakta palsu.
Hal tersebut dilakukan wartawan atau media secara naratif ( dalam bentuk kata-kata ), penyajian fota/gambar dengan tujuan membangun citra negatif terhadap suatu pemberitaaan. Media televisi dilakukan dengan teknik pengambilan gambar dan sound-effek yang sesuai dengan tujuan penyampaian berita.
3. Mengganggu Privasi.
Biasanya korban selebriti atau publik figur ( pejabat, tokoh masyarakat ) yang tengah terlibat atau keluarganya terlibat kasus. Dalam peliputan wawancara pers mneggunakan segala cara untuk mendapatkan informasi, menggunakan kamera pengintai atau wawancara dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat pribadi.
4. Pembunuhan karakter.
Praktek ini dilakukan untuk mrngeksploitasi, menggambarkan, atau menonjolkan sisi gelap narasumber, dan mengesampingkan sisi baiknya.
5. Eksploitasi Seks.
Sering dilakukan pers dalam pemberitaan, dengan cara menempatkan berita wanita atau hal-hal yang berbau seksual dihalaman depan dengan tulisan bermuatan seks.
6. Meracuni Pikiran Anak-anak.
Menempatkan fibur anak-anak pada berbagai macam produk atau isu pemberitaan.
7. Penyalahgunaan Kekuasaan.
Abuse of power biasanya terjadi pada pemegang kontrol kebijakan editorial pemberitaan. Mereka memuat berita untuk kepentingan bisnis atau kelompok penguasa tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar