This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Membuat Program Televisi Butuh Kreatifitas dan Inovasi


Bukanlah perkara mudah bagi orang-orang di televisi untuk menarik penonton sebanyak-banyaknya. Dibutuhkan kreatifitas dan inovasi dalam meramu suatu program agar penonton tertarik dan tidak bergegas merubah salurannya.
Setiap orang harus kreatif dalam melakukan setiap pekerjaannya termasuk membuat program di televisi. Diperlukan kerja keras dan pandai melihat peluang dalam merebut hati penonton. Saat ini tengah berjamur berbagai program acara musik di layar kaca, itu terjadi karena acara seperti itu sedang “naik daun” dan mendapat sambutan yang luar biasa dari penonton. Bagi orang-orang pertelevisian, mereka harus mencari ide yang baru karena lama-kelamaan acara tersebut akan mulai ditinggalkan oleh penontonnya.

Cara membuat konsep suatu program televisi yang baik. Konsep yang baik harus disusun disesuaikan dengan target yang dituju, dalam hal ini penonton. Mulai dari pemilihan artis, presenter, tata panggung hingga pemilihan angle kamera harus diperhatikan.
Membuat suatu program televisi tentunya membutuhkan biaya yang besar maka dari itu dituntut kreatifitas sehingga dapat menarik hati penonton yang secara otomatis pengiklan berlomba-lomba untuk memajangkan produknya pada acara tersebut.
Pada saat masuk tahap produksi pun harus diperhatikan. Program yang baik pada saat produksi tidak boleh berbeda dengan konsep atau proposal yang telah dibuat. “Kalaupun berbeda minimal 5%,”

Dalam dunia pertelevisian, saling meniru suatu program bukanlah hal baru. Langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu dengan terus menguatkan konsep acara, mulai dari konten hingga presenternya.

Adapun tahapan menyusunan program yang baik sebagai berikut :

Pringle Star dan rekannya berpendapat mengenai perencanaan program bahwa:“Program planning involves the developmentof short-, medium-, and long-range plans to permit the station to attain its programming and financial objectives” (perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangannya.)
Dalam stasiun televisi komersial, pengelola akan mengarahkan programnya untuk menarik perhatian audiens  spesifik diantara sejumlah besar audiens umum. “The television programmer target a general audience,and attempt to response to the preferences of those persons who are available to view” (Pringe Star ,1991)
Pengelola stasiun penyiaran akan mengarahkan program nya pada segmen audince tertentu yang tersedia pada waktu tertentu. Sedangkan dalam stasiun  afiliasi lokal, seorang programmer harus memutuskan program jaringan mana yang harus di siarkan,ditolak,di tunda,dan sebagainya

PERENCANAAN PROGRAM
Perencanaan program biasanya menjadi tanggung jawab management puncak pada stasiun penyiaran, utamanya manager program yang terlebih dahulu berkonsultasi dengan manager pemasaran dan juga manager umum. Hal ini disebabkan program merupakan unsur yang sangat penting untuk menarik perhatin audien. Membuat segmentasi audien juga merupakan hal yang sangat penting terutama untuk mempermudah mencari pemasang iklan dan hal ini harus ditentukan oleh menejemen puncak.

Analisis dan Strategi Program
Perencanaan program pada dasarnya adalah memproduksi program,atau  membeli program yang akan ditawarkan kepada pasar audiens, karena audiens merupakan  pasar bagi industri penyiaran ,sehingga satiap stasiun penyiaran yang ingin berhasil harus terlebih dahulu memiliki suatu rencana pemasaran strategis,yang memiliki fungsi sebagai panduan dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki.
Strategi pemasaran ditentukan berdasarkan analisis situasi, yaitu suatu studi terperinci mengenai kondisi pasar audien yang dihadapi stasiun penyiaran beserta kondisi program yang tersedia. Analisis situasi terdiri dari:

1.       Analisis Peluang
Analisis  yang cermat terhadap pasar audien akan memberikan peluang setiap program yang di tayangkan untuk di tonton oleh audiens,dan di terima. Peluang Pasar Program - wilayah dimana terdapat kecenderungan dari peminat suatu program tertentu yang menguntungkan ,dimana stasiun penyiaran percaya bahwa kebutuhan akan  program tertentu dengan jenis program tertentu belum terpuaskan.

Setiap stasiun penyiaran biasannya mengindentifikasi peluang pasar,dengan cara mengidentifikasi peluang pasar dengan cara memperhatikan pasar audiens  secara cermat, dan menandai jika ada  kenaikan minat dari audiens,serta juga memperhatikan tingkat persaingan program yang terdapat pada setiap segmen pasar audiens. Audiens tidak dapat di pandang secara homogen,tetapi  sebagai bagian dari kelompok-kelompok yang heterogen.

2.       Analisis Kompetitif
Analisis terhadap persaingan yang ada pada setiap pasar audiens harus juga di perhatikan dalam mempersiapkan strategi dan perencanaan program. Persaingan bisa berupa persaingan langsung (dari media penyiaran,termasuk program yang dimiliki oleh media penyiaran tersebut), atau persaingan secara tidak langsung (persaingan dari media non penyiaran).
Salah satu elemen penting dalam perencanaan strategi adalah menelitikeuntungan kompetitif, yaitu hal khusus yang dilakukan dan dimiliki stasiun penyiaran yang memberikan keunggulan dibanding kompetitornya.

Sebagaimana dikemukakan Peter Pringe (1991),tentang 3 hal yang mendukung keberhasilan stasiun penyiaran dalam melaksanakan programnya,yaitu:
v   The abilty to produce or buy programs with audience apeeal
v   Air them at times when they can be seen by the audience to which they appeal
v  Build individual programs into a schedule that encourages viewersto tune to the station and remain with it from one programto another.

Bauran Program (Programing mix)

1.       Produk program
Bahwa program adalah suatu produk yang ditawarkan kepada audien yang mencakup nama program dan kemasan program.

2.       Harga program
Yaitu harga suatu program yang mencakup biaya produksi program dan biaya yang akan dikenakan kepada pemasang iklan ketika program tersebut mulai ditayangkan.

3.       Distribusi program
Yaitu distribusi program yang merupakan proses pengiriman program dari transmisi hingga diterima audien melalui pesawat TV dan radio

4.       Promosi program
Yaitu proses bagaimana memberitahu audien mengenai adanya suatu program sehingga mereka tertarik untuk menonton atau mendengarkannya

Penentuan Visi Misi
Dalam merencanakan sebuah program, sebaiknya harus memperhatikan viisi dan misi dari program tersebut. Apakah ingin membuat masyarakat Indonesia lebih pintar dan berawasan dengan membuat program berita, atau hanya ingin membuat penonton terhibur dengan adegan-adegan lawak yang sifatnya entertain.
Penentuan visi misi akan mempermudah langkah berikutnya untuk menentukan tujuan dari program tersebut dan mempermudah untuk membuat segmentasi audiensnya. Dan jika segmentasi audiens telah berhasil, maka selanjutnya kan lebih mudah untuk menentukan target, baik target perolehan ratting dan share maupun target sponsor yang memasangkan iklannya pada program tersebut.

Tujuan Program
Tujuan penayangan suatu program di TV Komersil yaitu :
1.  Mendapat sebanyak mungkin audien
2. Target audien tertentu
3. Prestis
4. Penghargaan
5. Kepentingan pubik

Faktor Program
Faktor program membahas hal-hal yang harus diketahui atau dipahami terlebih dahulu oleh pengelola program sebelum membuat keputusan perencanaan program. Faktor-faktornya adalah:
ü  Persaingan
ü   Ketersediaan Audiens
ü   Kebiasaan Audiens
ü   Aliran Audiens
ü   Ketertarikan Audiens
ü   Ketertarikan Pemasang  Iklan
ü   Anggaran
ü   Ketersediaan Program
     Ã¼  Produksi Sendiri

Sumber Program TV
1.       Produksi sendiri
2.       Stasiun jaringan
3.       Stasiun lokal
4.       Rumah produksi (PH)
5.        Perusahaan film besar
6.       Perusahaan sindikasi
7.       Pemasang iklan

Target
Stasiun TV harus mampu menentukan dan mencapai target. Dan pencapaian target ini harus diperhatikan secara fokus oleh stasiun TV. Target audien sendiri adalah memilih satu atau beberapa segmen audien yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran program dan promosi.
Menurut Clanci dan Sulman (1991), ada empat criteria yang harus dipenuhi pengelola media penyiaran untuk mendapatkan audien sasaran yang optimal, yaitu:
  1. Responsif
  2.  Potensi Penjualan
  3.  Pertumbuhan Memadai
  4.  Jangkauan Iklan

EVENT ORGANIZER


Apa itu Event?
Event adalah “media komunikasi”. Merupakan “jembatan” untuk menyampaikan suatu maksud / tujuan dari principal (client) kepada target, Rangkaian kegiatan yang memberikan pegalaman secara “live”, langsung dan nyata.
Event Organizer
  • EO adalah Translator & Eksekutor
  • Menerjemahkan Ide ke dalam konsep kreatif
  • Melaksanakan konsep menjadi sebuah pengalaman kegiatan yang langsung dan nyata

Tujuan Event
Pihak berkepentingan thd suatu event
  1. Principal : pemilik, pemodal, client, sponsor
  • Marketing :“sesuatu untuk dijual”
  • image / pencitraan / kesan
  1. Pelaksana event (organizer/panitia)
  • Profit
  • Non Profit

Jangkauan Event
Event hanya menjangkau secara “Terbatas”
  1. Kelompok yang disasar
  2. Kapasitas/quota TAPI BISA MEMBERI DAMPAK YANG TAK TERBATAS

Faktor Pendukung
Beberapa faktor yang mendukung sehingga terselenggara sebuah event adalah :
1. Ada Situasi (Moment)
suatu kondisi yang melatarbelakangi ataupun momentum yang tepat.
2. Ada Tujuan
Jawaban dari latarbelakang yang bisa berdampak pada pencapaian pencitraan / image yang diinginkan
3. Ada Sumber Daya
Sumber penopang penyelenggaraan event : SDM, anggaran, peralatan, dll
4. Kemauan & kemampuan
Sikap mental dan semangat yang harus dimiliki

Contoh Hubungan Situasi, Tujuan, dan Pencitraan
Situasi
Tujuan
Event
Pencitraan
Liburan sekolah
Mengisi dengan kegiatan yang positif
Lomba karaoke ortu dan anak
Kekeluargaan, hangat,dan harmonis
Hari Kartini
Memperingati jasa RA Kartini terhadap perempuan Indonesia
Pengumpulan danauntuk beasiswa pelajar putri kurang mampu
Peduli terhadap kemajuan pendidikan
MOS/Ospek
Memberi pengenalan terhadap lingkungan sekolah
Pelatihan & lomba blog sekolah bagi siswa baru kelas 1
Sekolah yang modern,Up to date, dan canggih

Event Kreatif
Agar sebuah event selalu diingat dan meninggalkan citra yang positif, salah satu strategi yg dilakukan adalah membuat event secara kreatif. Kreatifitas bisa dibuat dengan 2 kata kunci : UNIK dan BERBEDA

Project Brief
EO Memulai sebuah simulasi perencanaan event biasanya diawali dengan proses “brainstorming” yang hasilnya dituangkan ke dalam sebuah concept/project brief. Project brief menjadi pondasi, dasar, acuan proses penyelenggaraan sebuah event.
Menyusun Latar Belakang & Tujuan
  1. Tentukan 2 – 5 situasi, fenomena dan atau momentum yang terjadi saat itu dan melatarbelakangi rencana event
  2. Tentukan 2-5 tujuan yang hendak dicapai dengan cara menjawab latarbelakang
Contoh :
Latar Belakang :
  1. Banyaknya siswa yang tidak masuk sekolah karena ditengarahi terkena penyakit demam berdarah
  2. Prestasi nilai rata2 sekolah dalam ujian mendatang dikhawatirkan turun akibat banyaknya siswa tidak mengikuti pelajaran/ujian
Tujuan :
  1. Membuat kegiatan aksi peduli dan penangkalan bahaya Demam Berdarah di lingkungan sekitar Sekolah
  2. Menyelenggarakan program tryout dan apresiasi internal sekolah terhadap prestasi nilai belajar.

Ide & Tema Kreatif
Kreatifitas nilainya sangat relatif. Dari tujuan yg ada team ini EO/Panitia inti melanjutkan brainstorming ke ide event dengan memasukkan unsur :
  1. “Berbeda” atau “Tidak Biasanya”
  2. Memasukkan unsur “Keunikan”
Contoh Ide Event kreatifitasnya:
Biasanya :
  1. Penyuluhan dari Dinkes / puskesmas
  2. Bersifat satu arah
Tidak Biasa :
  1. Lomba teater antar kelas dengan tema “Keluarga sehat anti demam berdarah”
  2. Lomba Poster anti demam berdarah
Keunikan :
  1. Bersifat menghibur
  2. Melibatkan partisipasi aktif siswa
  3. Ada hadiahnya

Deskripsi & Detail Program
Setelah ditentukan jenis eventnya, langkah selanjutnya adalah membuat deskripsi dan detail program komponen deskripsi & detail program/event:
Event Description
  1. Nama Program / event
  2. Waktu kegiatan
  3. Lokasi
  4. Deskripsi kegiatan :Penjelasan umum kegiatan
Creative Packaging
  1. Content Event : penjelasan masing-masing rangkaian kegiatan
  2. Outlooks & Branding Concept : rencana desain penampakan, layout, dan material pendukung, penataan material promosi sponsor
  3. Promo & Sosialisasi : rencana promosi ke pihak internal dan eksternal
Funding & Sponsorship
  1. Rencana Partner/mitra
  2. Rencana Biaya
  3. Rencana Pendanaan/sponsorship

Creative Packaging
Mengelola event harus dipikirkan cara mengemasnya agar bisa meninggalkan “pesan” & “kesan” di benak audience.
Content Event
Adalah serangkaian aktivitas yang akan ditampilkan dalam sebuah program / kegiatan baik secara parsial maupun pararel. Biasanya meliputi :
  1. Ice Breaking, contoh : Games by MC
  2. Pre Event, contoh : proses audisi, seleksi, small event
  3. Main Event : Day-D event
  4. Post Event (Closing), contoh :Penyerahan hadiah
  5. Complementary Event : Aktifitas yg pararel ikut berjalan. Misalnya, booth jualan, bazar, stand, kios, dll
Outlook & Branding
Adalah kreatifitas dalam membangun suasana secara visual di venue. Bisa Bersifat dekoratif & fungsional yang melibatkan berbagai property dan POS Material milik sponsor (kalau ada).
Elemen yang berpengaruh dalam membangun nuansa :
1. Pemilihan tempat & Perabot
2. Layout & space
3. Setting sound system
4. Dekorasi & creative
5. Performers (MC, electone, Penyanyi, dll)
Contoh :
a. Panggung utama : Backdrop dengan 2 wing giant screen
b. Tenda bazar siswa : nuansa putih dengan dekorasi gambar hati valentine
c. Stand Utama OSIS : menampilkan mading foto, piala piala dan piagam,
memasang Laptop berisi presentasi foto-foto kegiatan
d. Umbul-umbul sponsor utama : 20 buah di samping kanan kiri panggung
e. Spanduk motivasi : Dipasang sepanjang kelas XII
f. dll

Promosi & Sosialisasi
Pencitraan tidak akan terbentuk tanpa adanya promosi & sosialisasi
Optimalisasi Media promosi :
  1. Outdoor : spanduk, baliho, dll
  2. BTL : Poster, Flyers
  3. Digital
  4. Media cetak & elektronik
Elemen Pokok Promosi :
  1. Tittle Event
  2. Informasi What, Where, When, How
  3. Layout
  4. Penggunaan Font, ukuran, Warna, Grafis

Funding Plan
  • Komponen-komponen Biaya :
1. Produksi
2. Operasional
3. Insentif
4. Management Fee
  • PRODUKSI: terkait dengan pengadaan/pembelian yg tangible
1. Material promo
2. Uniform
3. Booth/tenda
4. Sound System & Multimedia
5. Electricity & Lighting
6. Kupon undian
  • Operasional: Biaya yang muncul selama pelaksanaan kegiatan persiapan, event berlangsung, paska event
1. Pemasangan & Pajak Promo
2. Man Power : team leader, SPG, MC, other Crew
3. Sewa tempat
4. Sound System & Multimedia
5. Electricity & Lighting
6. Perijinan & Keamanan
7. Rain Stopper
  • Operasional: Biaya yang muncul selama pelaksanaan kegiatan persiapan, event berlangsung, paska event
1. Pemasangan & Pajak Promo
2. Man Power : team leader, SPG, MC, other Crew
3. Sewa tempat
4. Sound System & Multimedia
5. Electricity & Lighting
6. Perijinan & Keamanan
7. Rain Stopper

Sponsorship
Kenapa sebuah event perlu sponsor ?
  1. Dukungan pendanaan/penyediaan kebutuhan event
  2. Dukungan promosi & sosialisasi
  3. Mendukung pencitraan
Apa yang dilihat oleh sponsor :
  1. Konsep kreatif acara dalam proposal yang singkat dan padat
  2. Apa “value” bagi sponsor untuk ikut mendukung event
  3. Fasilitas yang didapat sponsor

Event Crew
  • Inti Crew
- Producer (Ketua pelaksana)
- Stage Manager (sie acara)
- Creatif & Production (publikasi & dekorasi)
- Admin & Finance (Sekr.Bendahara)

  • Supporting Crew
- Talent manager (bag. Pengisi acara)
- Security captain (keamanan)
  • Crew / kepanitiaan mengikuti kompleksitas kegiatan
  • Seyogyanya crew/kepanitiaan inti tidak banyak jumlahnya utk memudahkan koordinasi
  • Beberapa fungsi yang apabila sudah di outsource kan, tidak perlu diisi oleh banyak crew

Event Control
  • Time Line & Schedule digunakan utk mengontrol persiapan apakah sudah sesuai dengan yg dijadwalkan
  • Check List : untuk mengontrol kebutuhan property apakah sudah tersedia sesuai dengan spec
  • Periodic Report & Evaluasi : untuk mengetahui performansi sejauh mana persiapan atau implementasi sebuah kegiatan
  • Sales, stock opname & Finance form : untuk melihat performansi penjualan, sisa stok, dan keuangan harian dari penjualan

Definisi Event Organizer
Event organizer atau EO dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan Event Planner atau Event Planning. Event Organizer atau EO adalah orang atau badan usaha yang merencanakan sebuah acara, festival, pertunjukan, seremonial, kompetisi, pesta atau pertemuan. Pengertian EO adalah usaha dalam bidang jasa yang ditunjuk secara resmi oleh client untuk mengorganisasikan rangkaian acara, dimulai dari proses pembuatan konsep, perencanaan, persiapan, eksekusi hingga rangkaian acara selesai dalam rangka membantu client mewujudkan tujuan yang diharapkan melalui rangkaian acara yang diadakan.

Aktivitas Event Organizer
Aktivitas perencanaan Event Organizer atau EO meliputi perkiraan biaya, tanggal pelaksanaan, tempat, perijinan dan koordinasi transportasi hingga perparkiran.Event Organizer atau EO juga melaksanakan hal-hal berikut: mengembangkan konsep atau tema acara, memilih dan menentukan pembicara, koordinasi kebutuhan di lapangan (listrik, sound system, dll), dekorasi, meja, kursi, tenda, tenaga keamanan, makanan, polisi, pemadam kebakaran, toilet, signage, petugas kesehatan profesional dan petugas kebersihan.

Karir dan prospek di bidang Event Organizer
Event Organizer masih terbilang bidang usaha baru. Tapi saat ini sudah ada beberapa pelatihan atau training tentang karir atau usaha Event Organizer. Pelatihan ini sangat dibutuhkan untuk menangani tekanan dan efisiensi kerja. Dalam Event Organizer sangat dibutuhkan kemampuan berkomunikasi dan berorganisasi yang baik.

EVENT ORGANIZER
Dalam pengertian sederhana yang disebut sebagai Event Organizer adalah pengelola suatu kegiatan (Pengorganisir Acara). Setiap kegiatan yang di selenggarakan bertujuan untuk memperoleh keuntungan di kedua belah pihak, baik penyelenggara maupun yang hadir pada saat kegiatan berlangsung. Keuntungan ini tidak harus bersifat material namun juga bisa bersifat non material.
Bentuk sebuah Event Organizer sendiri sebenarnya telah di kenal di berbagai organisasi kemasyarakatan, lingkungan pekerjaan, maupun dalam lingkungan pendidikan (in-house production). Diantaranya; kepanitian peringatan HUT RI di lingkungan tempat tinggal kita, kepanitian Out Bond di lingkungan kerja, kepanitian ulang tahun sekolah yang di selenggarakan oleh OSIS, dan lain sebagainya.
Arti lain Event organizer atau EO dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan Event Planner atau Event Planning. Event Organizer atau EO adalah orang atau badan usaha yang merencanakan sebuah acara, festival, pertunjukan, seremonial, kompetisi, pesta atau pertemuan.
Aktivitas perencanaan Event Organizer atau EO meliputi perkiraan biaya, tanggal pelaksanaan, tempat, perijinan dan koordinasi transportasi hingga perparkiran. Event Organizer atau EO juga melaksanakan hal-hal berikut: mengembangkan konsep atau tema acara, memilih dan menentukan pembicara, koordinasi kebutuhan di lapangan (listrik, sound system, dll), dekorasi, meja, kursi, tenda, tenaga keamanan, makanan, polisi, pemadam kebakaran, toilet, signage, petugas kesehatan profesional dan petugas kebersihan.
Pengertian EO adalah Usaha dalam bidang jasa yang ditunjuk secara resmi oleh client untuk mengorganisasikan rangkaian acara, dimulai dari proses pembuatan konsep, perencanaan, persiapan, eksekusi hingga rangkaian acara selesai dalam rangka membantu client mewujudkan tujuan yang diharapkan melalui rangkaian acara yang diadakan.

EVENT ORGANIZER DALAM DUNIA USAHA
Perkembangan dunia usaha di Indonesia, dewasa ini telah memperlihatkan ke arah yang menggembirakan. Terbukti dengan semakin menjamurnya berbagai bentuk badan usaha yang bergerak dalam bidang barang maupun jasa, baik itu skala kecil maupun besar. Salah satunya adalah Event Organizer.
Dalam pengertian ini yang di maksudkan dengan Event Organizer lebih mengarah pada profesi, yaitu suatu lembaga baik formal maupun non formal, yang di percaya untuk melakukan kegiatan. Misal; peluncuran suatu produk baru, pesta, seminar, pagelaran musik, dan lain sebagainya, di sesuaikan dengan permintaan pengguna jasa atau inisiatif Event Organizer sendiri.
Di sini yang membedakan sebuah event organizer dalam bentuk kepanitian (in-house production) dan event organizer yang mengarah pada profesi, dapat di lihat dari keberlangsungan event organizer tersebut. Apabila dalam bentuk kepanitiaan, setelah kegiatan selesai dilaksanakan maka selesai pula tugas orang-orang  yang terlibat di dalam kepanitiaan. Sedangkan dalam event organizer yang mengarah pada profesi, meskipun kegiatan telah berakhir, akan tetapi kegiatan orang-orang di dalamnya akan tetap berlangsung.

TAHAPAN MENYELENGGARAKAN EVENT
Untuk mewujudkan kesuksesan sebuah event merupakan sebuah kerja keras yang membutuhkan konsep yang jelas dan terarah. Di bawah ini beberapa tahapan strategis dalam menyelenggarakan sebuah event:
  1. Konsep yang menarik dan kreatif
  2. Proses tahapan pembuatan event
  3. Eksekusi event yang signifikan

Konsep Yang Menarik Dan Kreatif
Dalam rencana pembuatan konsep event, kita harus kritis dengan apa yang sedang marak di lingkungan kita, baik lokal, nasional, maupun global (update). Setelah tema tercipta, maka kita harus memberikan perbedaan dalam konsep tersebut dari event organizer yang lain. Kita harus berani melakukan eksperimen dalam pembuatan konsep yang berbeda, bahkan jika perlu sesuatu yang belum pernah di bayangkan orang.
“Jelas itu sangat penting, karena itulah sebuah EO harus memiliki ide-ide kreatif. Kita tidak ingin membuat suatu acara hanya sebatas acara biasa. Tetapi alangkah baiknya jika acara tersebut dapat membuat kenangan tersendiri. Dari konsep inilah semua rancangan acara akan kita buat,” (Williem Hasli, Direktur Apple Advertising & Event Organizer).

Proses Tahapan Pembuatan Event
  1. Mencari konsep yang kreatif.
  2. Menuangkan konsep dalam suatu rancangan tertulis.
  3. Membentuk tim untuk event yang akan di selenggarakan.
  4. Membicarakan konsep dengan tim dan membuat skema aturan mainnya (Kerangka Pikiran), kemudian menyusunnya dalam bentuk proposal.
  5. Menentukan pihak-pihak yang akan terlibat dalam event tersebut, dan membuat daftar tujuan proposal.
  6. Menyebarluaskan proposal, dengan cara yang tepat.
  7. Melakukan follow up terhadap proposal, dan memberikan batas waktu kepada calon sponsor.
  8. Menghubungi seluruh supplier, pengisi acara, reconfirm venue dan seluruh atribut pendukung lainnya. Seperti, perijinan, keamanan dll.
  9. Melakukan kontrak kepada semua pihak
  10. Melakukan technical meeting dengan seluruh pengisi/pendukung acara
  11. Jika diperlukan melakukan konferensi pers
  12. Melakukan publikasi
  13. Merekruit sesuai dengan kebutuhan
  14. Siap melakukan loading dan akhirnya eksekusi

Eksekusi Event Yang Signifikan
  1. Pemilihan orang-orang yang berpotensi dan sesuai dengan posisi yang akan dilakukan di event tersebut, misal; stage manager, seksi perlengkapan, seksi dokumentasi, seksi konsumsi, dll..
  2. Pemilihan supplier yang significant dan berkualitas, baik dalam hal perlengkapan, konsumsi, dll.
  3. Membuat rundown acara yang tidak boleh ada putusnya, tetap mengalir (padat).
  4. Tepat waktu.
  5. Konsep event harus sesuai dengan apa yang telah dipresentasikan awal kepada klien.
  6. Sesering mungkin meng-announce produk klien kepada audience, atau ucapan terima kasih.
  7. Menjaga keamanan dan ketertiban event sehingga tidak menelan korban jiwa atau sejenisnya.
  8. Hasil acara diliput di media cetak/elektronik.

dasar-dasar produksi radio

Penyiaran adalah :
Pancaran melalui ruang angkasa oleh sumber frekuensi dengan sinyal yang mampu diterima di telinga atau didengar dan dilihat oleh publik.
(Chester, Garrison, Willis dalam buku “Television and Radio”)

Penyiaran merupakan bentuk pengiriman pesan melalui media televisi atau radio dengan tidak dikontrol secara teknik oleh penerima.
(Sullivan, Hartley, Saunders, Montgomery, Fiske dalam buku “Key Concept in Communication and Cultural Studies”)
                                                                                                                              
A.           SEKILAS SEJARAH PENYIARAN
Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan siaran radio dan siaran televisi serta perkembangan teknologi informasi secara singkat :

1887 – Hertz seorang ahli fisika Jerman berhasil mengirim & menerima gelombang radio
1895 – Komunikasi radio tanpa kabel ditemukan oleh Marconi (Italia)
1896 – Tabung sinar kathode ditemukan oleh F. Braun (Jerman)
1920 – Ahli teknik bernama Frank Conrad (USA) membangun pemancar radio
1922 – Siaran radio dimulai di Amerika, Perancis, Cina, Jerman dan Uni Soviet
1923 – Vladimir Katejev Zworykin berhasil menciptakan sistem televisi elektris
1924 – Percobaan untuk televisi dilakukan oleh J.L. Baird (Inggris)
1926 – NBC (USA) berdiri dan membangun sistem radio jaringan
1927 – CBS (USA) berdiri
1929 – Siaran Percobaan BBC (Inggris)
1936 – Siaran TV dimulai oleh BBC (Inggris)
1939 – Percobaan siaran TV dimulai di Jepang (NHK)
1951 – Percobaan siaran TV berwarna di Amerika Serikat
1954 – Amerika menetapkan sistem siaran TV berwarna (NTSC)
1957 – Percobaan siaran TV berwarna oleh NHK
1960 – Siaran TV berwarna sistem NTSC dimulai di NHK
1965 – Siaran televisi dimulai di Indonesia (ASEAN games)
1967 – Siaran TV berwarna sistem PAL dimulai di Inggris, Jerman Barat, Belanda.
1967 – Siaran TV berwarna sistem SECAM dimulai di Perancis dan Uni Soviet
1969 – Apollo 11 (USA) berhasil mengirim gambar bulan yang berwarna
1976 – Satelit Palapa diluncurkan (Indonesia)
1977 – Siaran TV berwarna dimulai di Indonesia (sistem PAL)
2000 – Siaran TV digital dimulai di Amerika
2001 – Siaran TV satelit digital dimulai di Jepang
2003 – Siaran TV lewat pemancar di darat UHF/VHF dimulai di Jepang

Sejarah media penyiaran dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sejarah media penyiaran sebagai penemuan teknologi dan sejarah media penyiaran sebagai suatu industri. Sejarah media penyiaran sebagai penemuan teknologi berawal dari ditemukannya radio oleh para ahli teknik di Eropa dan Amerika. Sejarah media penyiaran sebagai suatu industri dimulai di Amerika.

B. PERKEMBANGAN PENYIARAN RADIO
PERKEMBANGAN PENYIARAN RADIO DI DUNIA
Industri penyiaran radio diawali oleh David Sarnoff yang mendirikan perusahaan pembuat pesawat radio sistem AM yang bernama RCA atau Radio Corporation of America. Liputan kegiatan Pemilu pada tahun 1920 oleh Radio KDKA (USA) dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara meluas dan teratur kepada masyarakat. Radio KDKA adalah stasiun penyiaran radio yang berizin komersial yang didirikan oleh Frank Conrad. Perkembangan industri penyiaran radio FM dimulai ketika pertengahan tahun 1933, Edwin Howard Armstrong dari Universitas Columbia berhasil menemukan frekuensi modulasi (FM), frekuensi yang jauh lebih tinggi dari penyiaran radio AM (yaitu dari 88 sampai 108 MHz). Armstrong kemudian mendemonstrasikan penemuannya kepada David Sarnoff. Namun RCA ternyata lebih tertarik untuk mengembangkan televisi. Armstrong kemudian menjualnya kepada beberapa perusahaan lainnya. Pengembangan radio FM sempat tertunda karena meletusnya Perang Dunia ke 2 dan kalangan industri yang lebih tertarik mengembangkan televisi.

Keuntungan FM dari AM adalah :
  1. Dapat menghilangkan “interference” (gangguan, percampuran) yang disebabkan cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik.
  2. Dapat menyiarkan suara sebaik-baiknya bagi telinga yang sensitif.
  3. Hasil audio yang lebih jernih, lebih dinamis dan noise yang rendah.

Prinsip dasar penyiaran radio FM adalah proses berubahnya suara penyiar menjadi sinyal listrik dengan menggunakan mikrofon yang kemudian digabung dengan sinyal pembawa frekuensi tinggi dan disiarkan ke radio penerima. Radio penerima menyaring sinyal pembawa tersebut dan menciptakan sinyal analog elektrik original, yang diubah oleh speaker menjadi energi suara. Cakupan penyiaran FM dibatasi oleh garis pandang dari bagian puncak pemancar, maka FM lebih cocok untuk masyarakat di pusat kota daripada masyarakat di pedesaan.

FCC (Federal Communications Commision) memberikan wewenang operasional bisnis bagi penyiaran radio FM pada tahun 1941. Menjelang tahun 1947, hampir 1000 stasiun penyiaran radio FM diberikan izin atau melebihi jumlah stasiun penyiaran radio AM. Tetapi penyiaran radio FM pada masa itu mengalami beberapa masalah besar, permasalahan itu sebagai berikut:
1.      Tidak bisa didengar melalui penerima penyiaran AM tanpa pengubah khusus dan program AM tidak bisa diterima oleh perangkat radio FM. Hal ini berarti pendengar penyiaran radio FM hanya terbatas pada mereka yang membeli perangkat radio baru. Pada tahun 1947 perangkat penerima FM pada radio AM yang tidak mahal muncul di pasaran.
2.      Masalah pembuatan program FM dan dukungan iklan. Penyiaran radio FM tidak bisa menarik jumlah pendengar yang besar kecuali menawarkan program yang berbeda. Namun, penyiaran radio tidak bisa menarik iklan untuk membiayai program semacam itu kecuali telah memiliki pendengar. Beberapa industri penyiaran berusaha memecahkan dilema itu dengan menjiplak program penyiaran radio AM untuk penyiaran radio FM mereka. Tapi pemilik stasiun penyiaran radio FM independen merasa keberatan dengan praktik semacam itu karena akan menghalangi perkembangan penyiaran radio FM.
3.      Tidak adanya kontrol tuning otomatis dan buruknya kualitas perangkat murah penerima penyiaran radio FM membuat kecewa banyak pendengar.
4.      Penyiaran radio FM mendapatkan persaingan yang keras dari penyiaran radio AM yang sudah mengakar.

SEJARAH PENYIARAN RADIO DI INDONESIA
Perkembangan penyiaran radio di Indonesia diawali pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1925 oleh Prof. Komans dan Dr. De Groot yang berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun relai di Malabar, Jawa Barat. Peristiwa ini kemudian diikuti dengan berdirinya Batavia Radio Vereniging dan NIROM. Penyiaran radio di Indonesia dimulai dengan berkembangnya radio amatir yang menggunakan perangkat pemancar radio sederhana yang mudah dirakit. Tahun 1945, Gunawan berhasil menyiarkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan perangkat pemancar radio sederhana buatan sendiri. Pada tahun 1966, mengudara radio Ampera yang merupakan sarana perjuangan kesatuan-kesatuan aksi dalam perjuangan orde baru. Pada tanggal 11 September 1945, rapat yang dihadiri oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang sepakat mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI). Rapat juga sepakat memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.



A. JENIS MEDIA PENYIARAN
1. Publik
2. Komersial
3. Komunitas
4. Berlangganan

B. SIFAT MEDIA PENYIARAN
Media penyiaran sebagai salah satu bentuk media massa memiliki ciri dan sifat yang berbeda dengan media massa lainnya, bahkan diantara sesama media penyiaran, misalnya antara radio dan televisi, terdapat berbagai perbedaan sifat.

JENIS MEDIA

SIFAT

Cetak
-    dapat dibaca, dimana dan kapan saja
-    dapat dibaca berulang-ulang
-    daya rangsang rendah
-    pengolahan bisa mekanik, bisa elektris
-    biaya relatif rendah
-    daya jangkau terbatas
Radio
-    dapat didengar bila siaran
-    dapat didengar kembali bila diputar kembali
-    daya rangsang rendah
-    elektris
-    relatif murah
-    daya jangkau besar
Televisi
-    dapat didengar dan dilihat bila ada siaran
-    dapat dilihat dan didengar kembali, bila diputar kembali
-    daya rangsang sangat tinggi
-    elektris
-    sangat mahal
-    daya jangkau besar


Televisi dan radio dapat dikelompokkan sebagai media yang menguasai ruang tetapi tidak menguasai waktu, sedangkan media cetak menguasai waktu tetapi tidak menguasai ruang. Artinya siaran dari media televisi atau radio dapat diterima dimana saja dalam jangkauan pancarannya (menguasai ruang) tetapi siarannya tidak dapat dilihat kembali. Media cetak untuk sampai kepada pembacanya memerlukan waktu (tidak menguasai ruang) tetapi dapat dibaca kapan saja dan dapat diulang-ulang (menguasai waktu). Perbedaan sifat inilah yang menyebabkan adanya jurnalistik televisi, jurnalistik radio dan juga jurnalistik cetak, namun semuanya tetap tunduk pada ilmu induknya yaitu ilmu komunikasi.

Penyelenggaraan media penyiaran mempunyai kaitan erat dengan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit geostasioner yang merupakan sumber daya alam yang terbatas sehingga pemanfaatannya perlu diatur secara efektif dan efisien.
Siaran adalah rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar,atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.(menurut Undang-undang No 32 tahun 2002 tentang Penyiaran)
Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel, dan atau lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. (menurut Undang-undang No 32 tahun 2002 tentang Penyiaran)

Menurut definisi tersebut, terdapat lima syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk dapat terjadinya penyiaran. Kelima syarat tersebut adalah :
  1. Spektrum frekuensi radio
  2. Sarana pemancaran/transmisi
  3. Adanya siaran (program atau acara)
  4. Adanya perangkat penerima siaran (receiver)
  5. Dapat diterima secara serentak/bersamaan

Spektrum Frekuensi Radio
Spektrum frekuensi radio adalah kumpulan pita frekuensi radio yang berbentuk gelombang elektromagnetik serta memiliki lebar tertentu. Spektrum frekuensi radio terdiri atas kanal frekuensi radio yang merupakan satuan terkecil dari spektrum frekuensi radio yang ditetapkan untuk suatu stasiun radio.
Secara umum, frekuensi dapat didefinisikan sebagai jumlah pengulangan getaran dalam satu detik yang dihitung dalam satuan cycle atau Hertz.
Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat telah menghasilkan berbagai macam peralatan komunikasi yang sangat membutuhkan frekuensi agar dapat digunakan untuk melakukan komunikasi. Untuk itulah frekuensi harus dibagi-bagi atau dikelompokkan berdasarkan tipe atau jenis dan kebutuhan peralatan itu. Pembagian frekuensi ditetapkan oleh sebuah badan internasional agar berlaku secara global-universal dan berlaku di seluruh dunia.

10 – 30 KHz                    : very low frequency (VLF)
30 – 300 KHz                  : low frequency (LF)
300 – 3000 KHz              : high frequency (HF)
3000 – 30.000 KHz         : very high frequency (VHF)
30 – 300 MHz                 : ultra high frequency (UHF)
300 – 3000 MHz             : super high frequency (SHF)
3000 – 30.000 MHz        : extremely high frequency (EHF)

Blok frekuensi itu kemudian dibagi lagi menjadi bagian-bagian frekuensi yang lebih kecil yang dinamakan saluran atau kanal frekuensi (channel) yang digunakan suatu stasiun untuk melakukan penyiaran. Kanal frekuensi merupakan satuan terkecil dari spektrum frekuensi yang ditetapkan untuk suatu stasiun penyiaran. Kekuatan dan daya jangkau stasiun penyiaran ini sangat ditentukan oleh ukuran saluran frekuensinya dan posisi saluran tersebut pada spektrum frekuensi. Sebagai gambaran kapasitas saluran frekuensi untuk kebutuhan komunikasi melalui telepon sudah cukup baik dengan menggunakan frekuensi 300 – 2700 Hz. Dengan kapasitas frekuensi sebesar ini, suara lawan bicara melalui telepon sudah jelas terdengar. Kebutuhan frekuensi untuk penyiaran radio lebih tinggi lagi. Suara yang dikeluarkan radio tidak cukup untuk hanya sekedar bisa didengar tetapi memerlukan juga aspek keindahan suara.
Di Indonesia, pengaturan frekuensi dikelola oleh Departemen Perhubungan (Direktorat Frekuensi Radio dan Orbit Satelit, Ditjen Postel).

Dalam mendirikan stasiun penyiaran, frekuensi merupakan hal yang sangat penting dalam dunia penyiaran, sebab betapapun hebatnya suatu program siaran, tanpa diikuti kualitas yang bagus pada perambatan gelombang elektromagnetik yang membawa sinyal gambar atau suara maka akan sulit menjaring audien yang banyak. Selain itu perencanaan yang matang untuk mendirikan stasiun penyiaran antara lain : memperkirakan tinggi menara yang harus dibangun, mengukur ketinggian permukaan tanah, jenis antena, dan kekuatan pemancar.

Dalam penyiaran televisi, terdapat tiga standar sistem penyiaran yaitu :
  1. NTSC (National Television Standards Committee) digunakan di Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Korea dan Meksiko.
  2. PAL (Phase Alternating by Line) digunakan di sebagian Asia termasuk Indonesia, Australia, Cina, Amerika Selatan, dan sebagian Eropa.
  3. SECAM (Sequential Couleur avec Memoire) digunakan di Perancis, Asia tengah dan beberapa negara Afrika.

Perbedaan kebijakan standar sistem penyiaran ini terjadi karena :
-      Jumlah bingkai gambar per detik (fps) yang digunakan
Dalam kelompok PAL dan SECAM menetapkan standar fps (frame per second) sebanyak 25, sementara kelompok NTSC menetapkan sebanyak 30. Penetapan ini berdasarkan patokan tingkat arus listrik rumah tangga.
-      Jumlah garis pada setiap frame-nya
Kelompok PAL dan SECAM menetapkan sebanyak 825 garis per detik, sedangkan kelompok NTSC menetapkan 525 garis per detik. Faktor ini cukup mempengaruhi tingkat resolusi gambar.
-      Jumlah frekuensi yang digunakan
Kelompok PAL dan SECAM menetapkan lebar pita frekuensi(bandwidth) sebesar 7 MHz dan lebar pita frekuensi sebesar 6 MHz. Tentang ketetapan lebar pita frekuensi ini, cenderung lebih mudah berubah-ubah, bahkan di setiap negara memiliki kebijakan yang berbeda tergantung dari kebutuhan.
-O0O-


PRODUKSI PROGRAM MEDIA RADIO (PENYIARAN)

Radio Program
Program acara Radio selama beberapa periode terakhir ini meliputi musik dan variety show, komedi, drama, dan berita. Dominick (1983) membagi 4 kategori dasar format acara radio musik, talk, news, hitam dan etnik. Khususnya acara musik merupakan kategori acara yang mendominasi siaran radio dan berisi beberapa sub bagian, diantaranya adalah Top 40, Album Oriented Rock, dan Midle Of The Road (MOR).
Secara Umum mata acara radio diperoleh dari 4 sumber :
1. Jaringan antar stasiun atau merelay dari stasiun penyiaran lainnya.
2. Rekaman dan atau menyewa dari rumah produksi.
3. Produksi Sendiri.
4. Sindikasi program atau pertukaran program dengan pihak lain yang menjadi   kongsinya.

Dalam kenyataan empirisnya, tidak ada produk (program/format) yang dibuat oleh produsen (radio), yang mampu cocok dan disukai semua orang (pendengar). Sebuah produk pasti hanya dibutuhkan, cocok dan disukai oleh suatu kelompok tertentu saja, pada suatu masa/periode tertentu pula.

Secara umum media radio terdiri atas unsur, yakni Kata/voice, Musik, dan Sound effect. Dalam berbagai format program, ketiga unsur ini bisa digabung pemanfaatannya, atau kadang hanya satu atau dua unsur saja bergantung pada format dan kebutuhannya.

Sebelum memproduksi suatu program, harus dipahami :
1. SIFAT MEDIA RADIO : auditif, sekilas, dsb....
1. FORMAT STASIUN : News & Talk, Music & informasi, Khusus,  
    Campuran
1. SEGMENTASI AUDIENCE : geografis, psikografis, sosiologis,
    demografis, dsb...
2. POSITIONING : Penanaman citra lembaga > tagline “Pro2 Jogja,
    ajang kreativitas anak muda Jogja”
3. FORMAT PROGRAM/PENYAJIAN PROGRAM :
DIALOG, TALKSHOW, DRAMA/SANDIWARA, URAIAN, MONOLOG, FEATURE, MAGAZINE / MAJALAH UDARA, VARIETY SHOW, PAGELARAN, CHART MUSIC, KUIS, KABARET (PANGGUNG), REQUEST, RADIO SPOT/SLIDE  AUDIO, BIAYA, TEKNOLOGI /SARANA PRASARANA YANG TERSEDIA, SDM.

MANAJEMEN PRODUKSI SIARAN RADIO
Kebebasan berekspresi untuk menciptakan program produksi siaran radio memberikan peluang untuk memunculkan ide-ide kreatif, sehingga suatu program/acara siaran lebih beragam dan dapat dikemas secara baik. Dalam dunia kerdioan katagori program acara siaran sangat banyak dan beragam.

Definisi
Manajemen produksi siaran radio merupakan suatu proses dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, presentasi dan evaluasi suatu program siaran. Dalam siaran radio dikenal berbagai format siaran yang menjadi panduan bagi penyelenggara siaran untuk meemproduksi acara siaran.

Produksi siaran radio bertujuan:
·         Meningkatkan pengetahuan secara teoritis dan kreatif dalam produksi acara siaran di radio.
·         Meningkatkan ketrampilan dan profesionalitas dalam bidang produksi acara siaran di radio.
·         Menumbuhkan semangat dan motivasi untuk terus belajar serta mengikuti perkembangan dunia penyaran dalam produksi acara siaran radio.

Format Siaran
Dalam siaran radio dikenal berbagai bentuk/format siaran yang menjadi panduan bagi penyelenggara siaran untuk memproduksi acara siaran. Bentuk-bentuk siaran yang teradapat dalam saiaran radio antara lain:
Uraian
Uraian radio (straight talk) adalah penyampaian informasi atau pendapat secara langsung yang menyangkut suatu permasalahan secara singkat dengan mengetengahkan satu topic saja yang disampaikan oleh satu orang, misalnya uraian tentang perlindungan tenaga kerja.
Berita
Berita adalah informasi baru mengenai peristiwa penting yang baru terjadi yang ada pengaruhnya dan menarik bagi pendengarnya.
Majalah Udara
Majalah Udara (Magazine Program) adalah bentuk acara siaran yang megetengahkan berbagai pokok permaslahan dirangkum dalam satu tema. Contoh: topik-topik tentang seks komersial, anak kecil ber-IQ tinggi, perdagangan manusia, penebangan liar, pengembang perumahan dan geothermal hingga lumpur Lapindo dapat dirangkai menjadi sebuah majalah udara.

Feature
Feature adalah bentuk acara siaran yang mengupas satu pokok permasalahan ditinjau dari beberapa segi dan digali secara mendalam sehingga pada akhir siaran dapat diperoleh gambaran lengkap tentang topic yang dibahas, contoh topik tentang pelestarian lingkungan hidup. Penguarainya hanya terarah pada cara-cara melestarikan lingkungan yang disajikan secara bervariasi melalui perpaduan berbagai unsure, seperti statement, wawancara, dialog, maupun sandiwara singkat.
Drama/Sandiwara Radio
Drama radio adalah konflik antara pelaku yang terangkai dalam satu alur cerita. Penulisan drama radio menyangkut tiga aspek, yaitu: aspek kejiwaan, sosial, dan aspek kesusasteraan. Drama radio merupakan rangkaian padu dari unsure kata, music, dan sound effect.
Radio Spot dan Slide Audio
Radio spot adalah suatu penyampaian pesan secara singkat dan dapat langsung pada pokok permasalahan yang dapat disampaikan oleh satu atau dua orang pembawa siaran. Radio spot dan slide radio juga merupakan perpaduan kata, music, dan sound effect.
Phone in Program
Acara ini melibatkan pendengar secara langsung dalam siaran melalui sarana telepon. Pendengar yang ikut serta dalam acara ini dapat bersifat spontan dan dapat pula dipersiapkan terlebih dahulu. Yang bersifat spontan misalnya acara ringan seperti pilihan pendengar. Sedangkan yang berat seperti diskusi biasanya dipersiapkan, peserta yang ikut dalam diskusi memastikan benar benar siap beberapa saat di pesawat telepon pada saat siaran.
Report News
Siaran fakta, peristiwa dan kegiatan diolah dan disampaikan dengan gaya wibawa.
Adlibs
Monolog tanpa ditulis/ditulis, disampaikan secara spontan dengan gaya santai.
Pemilihan Materi
Materi atau bahan siaran harus benar-benar sesuai dengan tujuan acara atau sasaran pendengarnya, misalnya dalam acara yang ditujukan untuk masyarakat desa, kurang tepat jika materi yang disajikan menyangkut perkembangan suatu kota. Materi siaran hendaknya menimbulkan kejelasan bagi pendengar, mendukung ataumelawan kebijaksanaan pemerintah. Matri siaran hendaknya tidak menimbulkan kekerasan dalam masyarakat ataumenimbulkan pertentangan (polemik). Materi siaran hendaknya dipilih dengan memperhatikan kepentingan dan ketenteram umum.



Penyajian Acara
Penyajian acara menyangkut dua hal pokok, yaitu pengelempokan acara dalam slot-slot (block), jam siaran serta penyajian oleh penyiar/pembawa/artis. Pengelompokan acara dalam jam siaran dilakukan melalui tiga acara: yakni blocking system, capsul system dan campuran (blocking dan capsul system).
Blocking System adalah kebijaksanaan membagi jam siaran kedalam segmen-segmen (blok). Sebuah blok acara biasanya berdurasi 15, 30, 45, atau 60 menit. Blok acara yang satu dipisahkan dari blok acara yang lain melalui musik pengenal acara, materi, bentuk dan teknik penyampaiannya, misalnya, Dinamika Pagi secara nyata harus dapat dibedakan oleh pendengar dari acara Jelita, yang disiarkan sebagai blok acara berikutnya. Setiap blok sedapat mungkin dibawakan oleh penyiar yang berbeda, dengan demikian segmentasi siaran dapat dibedakan dengan jelas.

Capsul System adalah penyampaian acara secara terbuka dengan menyisipkan kapsul kapsul diantara musik/lagu yang disiarkan. Yang dimaksud dengan kapsul adalah keterangan informasi atau statement singkat (30 detik), baik dari orang/tokoh tertentu atau penyiar mengenai hal umum (current affairs) yang menarik dan sedang terjadi pada saat itu atau akan terjadi pada hari berikutnya). Dalam sistem kapsul dari seorang penyiar diperlukan:
·         Kepekaan terhadap peristiwa yang sedang berlangsung pada hari bertugas atau pada kejadian-kejadian sehari sebelumnya/sesudahnya.
·         Kemampuan untuk menghimpun dan menyampaikan hal-hal menarik pada hari itu.
·         Kelancaran berbiacara dan kemampuan menyampaikan gagasan secara adlip (tanpa naskah), teratur, dan pragmatis.
·         Penguasaan istilah, kata dan padanan kata yang memadai.

Acara siaran dengan system kapsul tidak mengenal batas. Biasanya berlangsung dari satu sampai empat jam. Penyiar harus mampu masuk secara tepat seirama dengan lagu-lagu/music yang disiarkan. Dengan lain perkataan, ucapan, penyampaian dan kata kata serta kalimat yang diucapkan penyiar tidak bertele-tele, tidak klise dan menyatu dengan situasi/irama acara.

KUNCI KEBERHASILAN PROGRAM
1. Program yang berbeda dengan radio lain
2. Program yang berorientasi pada audience
3. Program yang memiliki kedekatan dengan audience /proximity
    (geografis – psikologis)
4. Program yang dijalankan secara konsisten
5. Program yang menjangkau massal dengan penyampaian personal
    (akrab)
6. Program yang penting dan bermanfaat bagi audience
7. Program yang memiliki deskripsi yang logis

KONSEP PRODUKSI ACARA RADIO
Produksi siaran radio mengandung beberapa kekuatan utama media, antara lain :
  1. Sebagai kekuatan sosial
Dalam pembuatan programnya bisa mengandung hubungan kepentingan yang baik maupun kepentingan yang buruk bagi masyarakat. Acara-acara yang ditawarkan oleh penyiaran radio biasanya mencerminkan ”need and wants” yang bernilai bagi masyarakat.
  1. Sebagai alat penting media periklanan
Dalam penyiaran radio, yang memiliki kemampuan untuk meyakinkan pendengar, mengandung tujuan agar masyarakat mendengarkan promosi produk sehingga berdampak pada penjualan produk tersebut. Karena itu, perkembangan penyiaran radio masa kini, lebih berorientasi kepada industri penyiaran yang menghasilkan atau mendapatkan uang.
  1. Sebagai sumber informasi
Penyiaran radio juga berfungsi sebagai sumber informasi utama untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Selain hiburan atau musik, acara berita atau informasi adalah jenis program yang disukai oleh masyarakat.
Secara etika, memang radio memiliki kelebihan dengan koran –”jika stasiun radio menyiarkan berita atau informasi yang menarik dan disukai oleh pendengar, hal ini bisa digunakan sebagai alat untuk meningkatkan jumlah nilai jual bagi stasiun penyiaran radio yang bersangkutan.”

 CONTOH SCRIPT / NASKAH

A. IKLAN /RADIOSPOT

Media Radio adalah satu-satunya di mana copywriter jadi raja, karena di sana kita tidak membutuhkan art director, film director, dll. Bahkan kalaukita senang kerja di lapangan, seorang CW tidak membutuhkan producer pula.

Radio Spot adalah penyampaian pesan singkat dan padat serta langsung pada pokok permasalahannya. Disajikan satu orang atau lebih dengan memadukan  unsur voice/kata, music dan sound effect.

Iklan radio
Ia punya kesulitan tingkat tinggi, karena harus mampu menghadirkanberbagai macam peran, karakter, suasana, agar matching dengan pesan dan karakter produk.

Tips ketika menulis naskah iklan radio adalah:
focus pada 'one single message' yang hendak anda sampaikan. Lalu tanyakan kepada diri sendiri: dengan cara apa, pesan tunggal itu akan sampai kepada audience?? Sampai dengan cara yang unik, berbeda,memorable, namun tetap relevan dengan tone and manner of the brand??

Yang penting diperhatikan dalam iklan radio adalah:
1. Usahakan memiliki opening yang kuat untuk mampu menarik
    perhatian (ingat, orang mendengar radio sambil berkegiatan)
2. Jangan memakai format yang sudah overused, seperti: slice of life (percakapan dalam berbagai situasi), melainkan cobalah bereksperimen dengan berbagai macam format  monolog, gabungan antara monolog dan menyanyi, campuran dari Sound effect dengan announcer saja dll.)Pokoknya, temukan format yang ngga biasa.
3. Ulang-ulangilah USP produk sebanyak mungkin karena orang
   mudah lupa
4. Gunakan un-expected ending
5. Buat orang bereaksi (senyum, tertawa, terharu, dll.) - memorable

Menulis script iklan radio adalah pekerjaan yang menantang
  • Marketnya yang sangat luas. Sudah berapa ribu macam radio spot yang saat ini tayang di seluruh penjuru Indonesia, berapa versi, berapa gaya dan berapa macam bahasa daerah yang digunakan. Hal ini memaksa kita untuk bisa menemukan ide-ide baru dan segar yang sangat sulit dicari celahnya di antara rimba belantara iklan spot radio.
  • Iklan radio hanya bertumpu pada kekuatan suara, beda dengan iklan TV yang memadukan sensasi visual plus suara, serta iklan cetak yang orang bisa menikmati gambar, sekaligus menikmati ‘suara’ yang diwakili oleh kata-kata
  • Kebiasaan orang mendengarkan radio sambil melakukan sesuatu hal yang lain, seperti bekerja, memasak, belajar, menyetir, dll. sehingga hal ini menjadi tantangan sendiri. Bagaimana mencuri perhatian mereka yang memang telah terbagi itu? Bandingkan dengan iklan cetak, di mana orang memang secara khusus sedang ingin membaca, dan secara mental telah siap menyantap segala informasi yang dihidangkan lewat bacaan itu.

Untuk bisa membuat spot iklan radio yang baik, kita harus mempertimbangkan hal-hal di atas yang merupakan kelemahan-kelemahan media radio. Namun, hingga era internet seperti ini media radio masih bertahan sebagai media komunikasi massa karena sesungguhnya ia memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri. Kelebihan itu a.l.:
- bersifat personal
- lebih imajinatif
- murah produksi, murah biaya tayang
- memilik penggemar yang sangat loyal
- demografi tertentu
- target audience-nya sangat spesifik
- lebih bebas untuk berkreasi karena pengawasan yang relative lebih
  lemah (karena ter-desentralisasi)

Selain itu, tentu kita harus ikuti segala ‘peraturan’ tentang the art of copywriting seperti: simple, single minded, out of the box, relevant, hingga ‘breaking the rule’ itu sendiri.
Selamat berkreasi..............



SUMBER