This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

TAHAPAN PRODUKSI TELEVISI


Suatu program acara televisi memerlukan perencanaan dan pertimbangan yang matang untuk dapat diproduksi. Mulai dari materi yang menarik, tersedianya sarana dan biaya, serta organisasi pelaksana. Suatu produksi program yang melibatkan banyak peralatan, orang dan biaya yang besar memerlukan suatu organisasi yang rapi agar pelaksanaan produksi jelas dan efisien.
Tahapan produksi menurut Gerrald Millerson terdiri dari tiga bagian yang biasa disebut dengan standard operation procedure (SOP),yaitu:

1) Pra-Produksi

Perencanaan  untuk  1  program  mungkin  bisa  berhari - hari,  berminggu - minggu, atau bahkan  berbulan - bulan,  sebelum  produksi  yang  sesungguhnya. Program  yang rumit, lebih  lama  waktunya   yang  di  butuhkan  dalam  tahap  ini. Selama tahap ini, producer dan  director  bekerja  sama  dengan  penulis  untuk menyempurnakan naskah. anggota team produksi utama    (produser, director, dan scienic designer) mengadakan pertemuan untuk diskusi program dan bagian yang akan di tangani.

Tahap pra produksi adalah kunci keberhasilan produksi. Kesulutan – kesulitan bisa di hindari  bila  produksi  telah  di  rancang  dan  di  rencanakanjauh  sebelumnya  secara  hati - hati dan teliti . dengan seluruh anggota team produksi yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya  masing - masing. Lebih  mudah  mengoreksi  masalah - masalah  pada  kertas selama  pra  produksi  .dari  pada  kemudian  menemukan  kesulitan - kesulitan  pada  saat produksi , sehingga biaya produksi bisa di tekan . Merupakan tahap perencanaan dan persiapan dari sebuah produksi, tahap ini meliputi :

a) Ide atau gagasan, yaitu penemuan atau pemilihan ide apakah menarik dan layak dijadikan sebuah program. Kemudian dilanjutkan dengan riset dan pengembangan gagasan tersebut.

b) Pembuatan naskah kasar serta treatment produksi dari hasil pengembangan gagasan dan riset.

c) Perencanaan awal, tahap ini meliputi perencanaan interprestasi produksi (planning meeting), stage desain, tata cahaya, tata suara, make up, wardrobe dan fasilitas teknik.

d) Pengadaan casting dan menentukan artis, kemudian blocking dan penyempurnaan naskah.
e) Perencanaan teknis, tahap ini untuk menentukan peralatan yang dibutuhkan sesuai konsep seperti pemilihan kamera. Perencanaan grafis, konstruksi produksi, penyelesaian administrasi kontrak dan perijinan, budgeting serta pemantapan produksi.

f) Rehearsal script, yaitu naskah yang digunakan untuk persiapan ketika latihan, dalam naskah ini sudah tercantum secara detil tentang setting, karakter, dialog dan adegan.

g) Pra-studio rehearsal, dimulai dengan briefing kru serta reading para pemain yang dipimpin oleh sutradara atau pengarah acara. Pengarah acara mengarahkan pemain, blocking, posisi, pengadeganan sesuai dengan treatment yang dibuat.

h) Run trough, dimana rehearsal studio dilakukan mulai dari blocking kamera, tata cahaya, tata artistik dan pemain melakukan latihan hingga terbiasa dan nyaman di studio.

2) Produksi

Setelah perencanaan dan persiapan matang, maka pelaksanaan produksi dimulai. Pengarah acara memimpin jalannya produksi bekerjasama dengan kru dan artis yang terlibat. Masing-masing kru melaksanakan tugasnya seperti rehearsal yang telah dilakukan sebelumnya dan sesuai naskah maupun rundown yang ada.

MACAM – MACAM PRODUKSI

A.          Produksi lapangan

ENG ( ELECTRONIC NEWS GATHERING ).
Produksi berita elektronic. Proses rekaman video jenis berita dengan menggunakan peralatan yang mudah di bawa (PORTABLE)  misalnya  camera  dengan  vcr  portable  dan  1 microphone  ,  dengan  crew seorang juru camera di sertai seorang sutradarayang sekaligus merangkap sebagai reporter.

EFP  (  ELECTRONIC  FIELD  PRODUCTION ).
Produksi  lapangan  elektronik. Sama dengan  ENG , hanya jenis program yang di produksi adalah dokumenter , sinetron , ( film
style ).

MCR ( MULTI CAMERA REMOTE ).
Produksi   lapangan    dengan    mempergunakan camera lebih dari satu , dengan di bantu peralatan lain seperti swtcher , tv monitor , sound audio system . produksi yang di rekam adalah sinetron , musik , olah raga , dll.

B.           Produksi studio.

LIVE
Program  di  siarkan  secara  langsung  ,  tahap  produksi  merupakan  tahap  akhir dalam   suatu  proses   ,  kebanyakan     program      program    berita  , olah   raga  ,  upacara kenegaraan yang di siarkan secara langsung.

VIDEO TAPING
program yang di rekam dengan video / video cassette.


LIVE ON TAPE
Produksi yang berlangsung terus tanpa berhenti sampai akhir program, editing hanya dalam hal - hal khusus ( insert editing ).

4. Pasca Produksi. ( pos produksi )
    a.   studio strike------- > semua peralatan / setting di bongkar.
    b.   Video tape editing
    c.   Audio sweetening / dubbing
    d.   Evaluasi program

Apabila program acara bukan live show maka semua shot dicatat oleh bagian pencatat dengan menyertakan timecode, isi adegan, dan tanda bagus atau tidak. Catatan ini nantinya akan berguna saat proses editing. Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap akhir shooting hari itu juga untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sudah bagus. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya.

3) Paska-produksi

Merupakan tahap akhir dari sebuah produksi program acara televisi, setelah produksi lapangan maka materi masuk dalam pos editing.

Tahap ini meliputi:

a) Editing

Proses penyusunan gambar menjadi sebuah cerita yang padu dan barkesinambungan sesuai konsep naskah. Dalam tahap editing ini yang pertama dilakukan adalah:
1) Editing offline

Yaitu memilah materi yang dianggap bagus sesuai catatan selama produksi berlangsung. Kemudian dilakukan capturing atau digitizing yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi data file. Dalam editing offline ini gambar disusun mengikuti urutan adegan namun bisa dimulai dari adegan manapun mungkin dari tengah awal baru akhir, baru kemudian disusun berurutan.
2) Editing online

Tahap ini adalah penyempurnaan dari editing offline yaitu penambahan insert, pemberian efek gambar, suara, transisi, musik, credit title dan penyesuaian durasi tayang.
3) Mixing

Setelah semua komponen gambar dan suara selesai disusun selanjutnya adalah mixing audio sesuai standar penyiaran. Disini proporsi suara diatur mana suara yang perlu dominan dan mana yang dijadikan backsound jangan sampai suara saling mengganggu. Setelah semua selesai maka selanjutnya adalah print to tape atau diubah kembali kedalam pita kualitas broadcast.

b) Preview

Sebelum program diprint untuk disiarkan maka dilakukan preview oleh produser untuk memastikannya program sudah benar-benar fix. Jika ternyata masih terjadi kesalahan maupun perlu dikurangi atau ditambah sesuatu maka dilakukan revisi kembali. Setelah revisi fix barulah print on tape dan siap tayang. Kaset atau Tape yang digunakan masing-masing stasiun televisi belum tentu sama ada yang menggunakan jenis pita Betacam, DVCPro, DVCam dan lainnya.

c) Tranmisi

Setelah semua urusan editing selesai selanjutnya masuk pada bagian tranmisi yaitu bagian on air penyiaran program.

Studio strike------- > semua peralatan / setting di bongkar.

Video tape editing

Audio sweetening / dubbing

Evaluasi program

Apabila program acara bukan live show maka semua shot dicatat oleh bagian pencatat dengan menyertakan timecode, isi adegan, dan tanda bagus atau tidak. Catatan ini nantinya akan berguna saat proses editing. Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap akhir shooting hari itu juga untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sudah bagus. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya.

PRODUCTION TEAM


Tim produksi televisi terbagi layaknya unsur dalam sebuah organisasi yang memiliki perbedaan fungsi dan variasi pekerjaan. berikut team yang tergabung dalam produksi dalam Stasiun TV.

Eksekutif Produser

Orang yang mengelola seluruh organisasi produksi (produser dan orang dibawahnya) serta hal administratif yang menyertainya , EP mengendalikan dan mengkoordinasikan aspek manajemen/bisnis produksi termasuk budget program/pendanaan bahkan juga terlibat dalam isu yang lebih menyeluruh dalam proses produksi seperti : konten kreatif, rundown, skrip.
Produser
Bertanggung jawab untuk mengelola proses produksi secara spesifik, concerned dengan pengelolaan staff dan kru produksi, koordinasi antar departemen, production scheduling, rencana produksi, memilih dan atau menginisiasi konsep program bersama kreatif/writer. bekerjasama dengan director pada eksekusi dan tetap bertanggung jawab terhadap hasil akhir program secara menyeluruh sampai proses editing (jika diperlukan).
Director
bertanggung jawab menterjemahkan semua aspek konten kreatif ke dalam bentuk audio dan visual sehingga bisa menjadi sebuah program yang dinikmati pemirsa.
Karena hal di atas, director bertanggung jawab memimpin tim lighting, audio, camera, dan floor director sehingga eksekusi program berjalan lancar.
Production Assistant
Pihak yang mengorganisasikan semua aspek teknis dalam proses produksi, menyiapkan proses rehearsal, berkordinasi dengan pihak terkait
Tak jarang PA juga membantu director mempersiapkan call shot untuk membantu director, mempersiapkan materi VTR, time coding dll
Creative/Writer
Pihak yang mengorganisasikan semua aspek kreatif/konten program dalam proses produksi,
Bertanggung jawab untuk membuat skrip, rundown program, research materi yang terkait dengan program, memastikan director dan talent memahami konsep program sehingga eksekusi berjalan sesuai dengan konsep yang diinginkan

Floor Director / Floor Manager

representasi seorang director di studio floor, pemberi cue, pengarah kru dan talent yang ada di floor.
bertanggung jawab terhadap aktivitas di studio secara umum, keamanan & kenyamanan proses produksi.
UPM / Unit Production Manager
bertanggung jawab kepada produser dalam hal persiapan dan pengelolaan budget produksi, serta hal hal administratif yang berhubungan dengan proses produksi
Technical Director
pihak yang mengelola aspek engineering facilities, mengevaluasi kualitas teknis peralatan yang digunakan dalam proses produksi

Cameraman
Mempersiapkan dan mengatur camera sehingga memperoleh gambar dengan komposisi yang baik.
           
Audioman
Bertanggung jawab pada peralatan mixing , audio mixer , dan bermacam-macam sumber audio  ( microphone , tape recorder mengatur balance suara dari berbagai sumber juga mengatur penempatan microphone.

Lightingman
Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan tata cahaya , mengatur penempatan sumber cahaya , mengarahkannya , sehingga memperoleh efec yang di inginkan.
           
VTO
Bertanggung  jawab  atas  kualitas  technic  hasil  rekaman pada VCR ( video cassette recorder ) , sekaligus mengoperasikannya .

Switcher
orang yang mengoperasikan production switcher, dan efek-efek elektronik lainnya
Set Designer
menciptakan desain panggung dan hal-hal yang terkait dengan setting, dressing, dan pembangunan panggung
Graphic Designer
mendesain dan mempersiapkan semua grafis dan titles(cue cards, obb, template dll)
Editor
bertanggung jawab melakukan penyuntingan gambar sesuai dengan kaidah dan konsep kreatif yang telah ditentukan
Talent Coordinator
pihak yang melakukan koordinasi dengan pengisi acara, mulai dari mengubungi, mengkoordinasikan skedul, menegosiasi dan dealing budget.
Art Director
pihak yang bertanggung jawab terhadap konsep dasar dari look on air yang diharapkan dari sebuah program.

SALURAN PEMANCAR DAN JENIS SISTEM TELEVISI


Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang di tranmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran telavisi sebenarnya menyerupai suara sistem radio tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara di pancarkan oleh modulasi frekuensi (FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar termodulasi mirip dengan sistem pemancaran radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua kasus ini, amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio (RF) dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi.Modulasi adalah sinyal bidang frekuensi dasar (base band).
Modulasi frekuensi (FM) digunakan pada sinyal suara untuk meminimalisasikan atau menghindari derau (noise) dan interferensi. Sinyal suara FM dalam televisi pada dasarnya sama seperti pada penyiaran radio FM tetapi ayunan frekuensi maksimumnya bukan 75khz melainkan 25 khz.
Saluran dan Standar Pemancar Televisi
Kelompok frekuensi yang di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (chenel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 mhz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial.
1. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ.
2. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ.
3. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ.
Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 MHZ sampai 66 MHZ. Sinyal pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk di dalam tiap saluran tersebut.

JENIS-JENIS SISTEM TELEVISI
Sistem pemancar televisi yang kita kenal di antaranya:
1. NTSC (National Television System Committee)
2. PAL (Phases Alternating Line)
3. SECAM (Sequential Couleur a Memorie)
4. PALB
NTSC (National Television System Committee) digunakan di Amerika Serikat, sistem PAL (Phases Alternating Line) di gunakan di Inggris, sistem SECAM (Sequential Couleur a Memorie) digunakan di Perancis. Sementara itu, Indonesia sendiri menggunakan sistem PALB. Hal yang membedakan sistem tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa dan pembawa suara.



SUMBER

TELEVISI DAN KELUARGA


TV alias televisi dan media audio visual kaca lainnya, seperti laptop komputer, atau ponsel, kini sudah jadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Bila listrik padam atau siaran televisi mengalami gangguan, sebagian orang tidak bisa tenang.
Selanjutnya bisa ditebak, banyak yang kemudian kebingungan mencari aktivitas pengganti acara nonton televisi. Walaupun kini sudah banyak kemudahan teknologi sebagian pelarian seperti HP atau Smartphone, namun tetap sebagai solusi sementara. Ya, kini alternatif TV bertebaran di mana mana, seperti internet pada tablet. Tapi efek TV ini masih terasa.
Bisa Berakibat Buruk
Fenomena pengaruh TV pada anak-anak dan remaja pun tak berbeda jauh dengan orang dewasa. Anak-anak seolah tak dapat lagi berjarak dengan produk teknologi komunikasi ini dengan sedemikian betahnya duduk berjam-jam di depan TV.
Yang cukup mengkhawatirkan, para orang tua jarang yang menyadari bahwa kebiasaan anak menonton televisi ini bisa berakibat buruk. Bahkan, banyak orang tua yang senang dan bersyukur ketika anaknya yang masih balita atau usia SD betah berlama-lama nonton televisi.
Alasan rasa bersyukur negative tersebut karena dengan anak menonton televisi, orang tua dapat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tanpa gangguan, tidak kelelahan mengawasi si anak, atau tidak capai melayani berbagai permintaan anak.
Namun, demi kelancaran bekerja atau kenyamanan tersebut, para orang tua sesungguhnya tengah membenamkan anak ke dalam potensi bahaya yang amat dahsyat.
Merenggut Waktu Pertumbuhan Anak
Anak-anak sekarang menonton televisi selama berjam-jam. Banyak waktu kebuang percuma, mereka menghabiskan malam mereka menonton segala jenis program ‘favorit’  di televisi. Pada saat mereka tinggal sampai larut malam untuk menonton film. Kegiatan ini menambah jam terjaga bagi anak anak ini.  Artinya saat waktu istirahat, di mana kesehatan mental tengah di bangun, dan tubuh serta otak mendapat asupan istirahat dan pengembangan, malah kena distrak televisi.
Bahkan bila kena kecanduan televisi membuat mereka kehilangan waktu mereka untuk bermain. Anak-anak agak harus melakukan kegiatan fisik selama malam hari. Mereka harus pergi ke ruang terbuka untuk bermain dengan teman atau menghabiskan waktu membaca beberapa buku bagus. Selain itu, menonton televisi merugikan penglihatan seseorang. Kegiatan membaca buku, offline dari televisi ini dapat membantu mereka menjalani hidup sehat.
Menonton televisi menyebabkan gangguan perkembangan, mempengaruhi isian dan fakultas dari otak yang bertanggung jawab untuk kemampuan bahasa.
Anak-anak yang menonton televisi lebih banyak dan membaca kurang, menunjukkan kesulitan dalam membayar perhatian atau berkonsentrasi pada pelajaran. Anak-anak menghabiskan berjam-jam dalam menonton televisi rentan terhadap terpengaruh oleh gangguan defisit perhatian.
Bahaya televisi Pada Anak-anak
Di tambah lagi, Anak-anak selalu ingin tahu dan mencoba-coba. Mereka senantiasa belajar dan meniru apa yang mereka lihat dan dengar. Mereka belajar dari orang tua, teman-teman sebaya, pengasuh atau pembantu rumah tangga, juga dari tayangan televisi dan video.
Ketika mereka banyak menonton tayangan televisi maka mereka banyak belajar dan meniru dari media ini. Sedangkan, Anda dapat menakar sendiri bagaimana kualitas mayoritas tayangan televisi dan video. Televisi dipenuhi tayangan yang tidak edukatif, seperti kekerasan, pornografi, mistik, horor, komedi slapstick. Termasuk tayangan video porno yang dapat dengan mudah diunduh dari internet.
Itu artinya, televisi merupakan sumber pembelajaran yang buruk bagi anak. Artinya pula, bersama televisi, anak-anak banyak belajar hal buruk yang kemudian ditirunya dalam polah tingkahnya. Selain karena masa kanak-kanak adalah masa imitasi, mereka pun belum memiliki kemampuan untuk menarik garis tegas antara dunia nyata dan maya, juga memilah mana yang baik atau buruk. Mereka menganggap apa yang dilakukan anak-anak lain atau orang dewasa boleh juga mereka lakukan.
Tak heran, kita lazim menemui anak-anak balita lancar mengucapkan kosakata semacam pacar atau cinta. Belum lagi hasil penelitian yang menunjukkan perilaku kasar dan agresif pada anak, yang setelah diteliti lebih lanjut ternyata merupakan dampak dari menonton tayangan televisi atau video.
Tayangan televisi dan video tak hanya berdampak buruk pada pembentukan perilaku dan karakter anak-anak, tetapi juga pada kesehatan mereka. Menonton televisi membuat anak kurang aktivitas fisiknya. Tentu ini berpengaruh terhadap kualitas kesehatan anak. Ditambah macam-macam kudapan, si anak berpotensi mengalami obesitas.
Kesehatan mata juga akan terganggu jika terlalu lama berada di depan layar televisi. Kebiasaan menonton televisi atau video terlalu lama juga dapat menghambat kemampuan sosial dan komunikasi anak. Berada di rumah sepanjang waktu sambil menikmati tayangan televisi membuat anak enggan bersosialisasi dengan lingkungan sehingga kehilangan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan komunikasinya.
Tips-Tips Melindungi Anak dari Dampak Buruk Tayangan televisi:
  1. Dampingi anak saat menonton televisi. Segera ganti saluran televisi dan beri pengertian jika anak menonton tayangan yang tidak sesuai untuk mereka.
  2. Tetapkan batasan maksimal waktu menonton televisi dalam sehari, misalnya 1 atau 2 jam. Disiplinlah dengan batasan ini dan jangan berkompromi, bahkan jika anak merengek ingin menonton televisi.
  3. Berilah keteladanan. Tidak ada gunanya orang tua melarang anaknya menonton televisi atau video jika mereka sendiri atau orang-orang tua di lingkungan si anak justru gemar menonton televisi atau video.
  4. Libatkan anak dalam pekerjaan-pekerjaan, misalnya mencuci, memasak, atau menyapu. Anak akan senang dan bertambah pengetahuan serta keterampilannya.
  5. Ajak anak bermain, misalnya tebak-tebakan, mengisi teka-teki silang, atau ular tangga sehingga mereka melupakan televisi.
  6. Ganti TV dengan VCD atau DVD yang mendidik, tetapi jam menontonnya tetap harus dibatasi secara konsisten.
  7. Waspadai iklan dan film anak. Tak semua film anak ramah anak. Banyak film kartun berisi adegan kekerasan atau kata-kata yang “tidak pantas”. Begitu juga dengan iklan.
  8. Ajaklah anak beraktivitas di luar rumah, seperti olahraga, berkebun, atau rekreasi.

JENIS JENIS PUBLIC SPEAKING


Jenis-Jenis Public Speaking

Public speaking (berbicara di depan orang banyak/Berbicara didepan umum), memiliki beberapa jenis, diantaranya : pidato, ceramah, orasi, presentasi, menjadi pemateri diskusi, mengajar di kelas, memberikan briefing, memandu acara (MC/Pembawa Acara/Host), dan memimpin rapat atau berbicara dalam rapat.

Metode Public Speaking

Dari segi metode atau cara, dikenal empat jenis public speaking, yaitu

  1. Ad Libitum/Impromtu.
  2. Manuscript/Reading Complete Text.
  3. Memoriter/Memorizing.
  4. Extempore/Using Note.
Keempat jenis public speaking tersebut sekaligus juga sebagai empat cara menguasai materi public speaking.

  1. Ad Libitum/Impromptu --public speaking secara mendadak, tanpa persiapan. Dalam dunia siaran, Ad Libitum artinya berbicara tanpa naskah (script).

  2. Manuscript/Reading Complete Text --public speaking dengan cara membaca naskah pidato yang sudah disiapkan. Biasanya dilakukan pejabat negara atau mereka yang memberi sambutan di acara remi/formal.

  3. Memoriter/Memorizing --public speaking dengan menyampaikan hafalan naskah pidato.

  4. Ekstempore/Using Note --public speaking dengan bantuan catatan, pointer, garis besar materi (outline), atau slide materi yang ditayangkan di layar melalui infocus atau LCD Projector.
Cara public speaking "Using Note" dipandang sebagai cara public speaking terbaik karena bebas berimprovisasi, menjaga kontak mata, lebih komunikatif, dan pembicaraan "terkendali" dengan sistematika materi yang dibuat dalam catatan/makalah/slide. 

PERENCANAAN PROGRAM RADIO

Merencanakan program siaran radio (radio programming) adalah pekerjaan menata atau mengatur elemen seperti acara radio sedemikian rupa guna mendapatkan dan mengembangkan pendengar.

Programming merupakan faktor paling penting yang menentukan kesuksesan suatu radio.

Program radio yang baik dan menarik akan mendatangkan banyak pendengar. Jumlah pendengar tersebut akan membuat para pengiklan yang akan memasukan iklan yang akan mendatangkan pendapatan dan keuntungan bagi stasiun radio tersebut.

Merencanakan program radio bagian dari dasar-dasar siaran radio (basic announcing) yang harus dipahami programmer dan penyiar.

Posting di bawah ini dikutip dari Internews Indonesia (tampaknya lembaga ini sudah tidak aktif lagi) tentang "Merencanakan Program Radio".

Menurut Internews Indonesia, Konsep dari satu "program" lebih ditujukan untuk penyiar daripada pendengar. Pendengar utamanya hanya mendengarkan radio. Tidak seperti TV, pendengar radio biasanya tidak mendengarkan program khusus, mereka hanya sekedar menyalakan radio. 

Dalam merencanakan program, Anda harus memikirkan :

  1. Pendengar Anda dan apa minatnya
  2. Asosiasi media Anda dan tujuannya
  3. Minat, sumber dan kemampuan diri Anda sendiri
  4. Keinginan Anda
  5. Apa yang diinginkan pendengar anda?
  6. Siapa pendengar anda?
  7. Bagaimana Anda mengetahui apa yang diinginkan oleh pendengar Anda?

Dengan banyak biaya, Anda dapat melakukan penelitian, tetapi ada jalan yang lebih mudah yang dapat dikerjakan hampir setiap harinya. Bicaralah pada para pendengar, orang-orang yang telepon ke stasiun Anda, keluarga, dan teman-teman. Tanyakanlah apa yang mereka ingin dengarkan.

BERBAGAI JENIS / GAYA PROGRAM RADIO
Ada banyak jenis program radio sebanyak radio yang mengudara. Tidak ada formula khusus yang dapat membuat program radio sempurna karena itu tergantung dari banyak hal, antara lain:

  1. Pendengar/lingkungan Anda?
  2. Dana?
  3. Jenis musik, wawancara, informasi, langkah dan gaya yang Anda inginkan?
  4. Apa yang akan anda lakukan dengan siaran Anda?
  5. Apa yang diinginkan dari asosiasi media Anda dengan siaran Anda?
Dari paparan singkat di atas dapat disimbulkan, merencanakan program radio (radio programming) memerlukan wawasan dan riset tentang kebutuhan pendengar, disesuaikan dengan visi-misi radio serta sumber daya dan sumber dana. 

Hal terpenting dalam program radio adalah keinginan dan kebutuhan (wants and needs) pendengar. Kita harus "mengkompromikan" hal itu dengan format radio kita.


SUMBER

Gaya Bicara di Radio: Roosevelt Style

RADIO is conversational. Radio itu obrolan. Maka, gaya biciara di radio harus bergaya ngobrol, layaknya dua orang teman sedang ngobrol. Bagaimana Gaya Bicara Radio Franklin Delano Roosevelt? Ini catatannya.

Radio is personal. Radio itu media yang bersifat pribadi. Karenanya, bicara di radio menggunakan gaya komunikasi antarpribadi, interpersonal communication, menghindari gaya bicara formal.

Bicara di radio termasuk Public Speaking. Hanya pendengarnya tidak tampak di depan mata, invisibel.

Lagi pula, audiens harus diasumsikan satu orang, hanya satu pendengar, dan dipandang sebagai teman baik sehingga gaya bicara kita pun akan akrab, hangat, dan ramah.


Maka, saat berbicara di radio, seperti halnya penyiar (announcer), gunakan gaya bahasa obrolan, layaknya ngobrol dengan teman dekat dalam keseharian.

Kiat berikut ini membantu kita untuk menjadi pembicara yang baik di radio, sebagaimana dilakukan Presiden Amerika Serikat, Franklin D. Roosevelt (FDR), dalam sebuah siaran radionya yang terkenal dengan “Fireside Chats”.

Gaya bicara atau kampanye radio Roosevelt dipandang sangat baik dan efektif. Tekniknya lalu diteliti oleh sekretarisnya, Frances Perkins.

Menurut Susan Berkeley yang menyajikan teknik ini dalam artikelnya, “How to Get Any Audience to Love and Admire You”, meskipun ini teknik khusus untuk berbicara di radio atau televisi –yang disebutnya Six Lessons Learned from FDR’s Fireside Chats– tapi dapat digunakan saat berbicara di mana saja –di depan audience, di telepon, atau tatap muka.

  1.  FDR memvisualkan atau memperlakukan pendengar sebagai pribadi-pribadi, tidak pernah sebagai sekumpulan orang banyak (as individuals, never as a mass of people). Ia membayangkan bahwa hanya satu orang yang menjadi pendengarnya, sebagai teman bicara dan teman baik.

  2. FDR memvisualkan pendengarnya sebagai teman yang bersamanya di meja makan malam (the dinner table). Meja makan malam merupakan tempat menciptakan suasana santai dan akrab untuk berbicara.

  3. FDR menyadari wajah dan tangan pendengar, juga pakaian dan rumahnya. Kian spesifik berpikir tentang pendengar, akan makin baik kontak Anda dengan mereka.The more spesific you are about your listener, the more you will connect.

  4. Ekspresi suara dan wajah FDR ketika berbicara merupakan ekspresi seorang teman akrab (an intimate friend). Nada suara Anda sangat berhubungan dengan ekspresi wajah. Senyum akan menghangatkan suara Anda, membuatnya terdengar hangat dan inviting.

  5. Ketika berbicara, kepala FDR mengangguk dan tangannya bergerak secara alamiah, gerakan tubuh yang sederhana (simple gestures). Untuk menjadi komunikator yang powerful, Anda harus menggunakan seluruh tubuh. Gerakan dan bahasa tubuh (body language) menambah energi dan semangat bagi pembicaraan Anda.

  6. Wajah FDR penuh senyum dan ceria layaknya duduk di depan teman di meja makan malam bersama kawan karib atau teman kencan. Senyum adalah salah satu alat paling berpengaruh bagai pendengar Anda meskipun mereka tidak melihat Anda. A smile is one of the most powerful tools you have to create rapport with your listener, even when the can’t see you! Maka, senyumlah ketika berbicara, bahkan ketika Anda tidak mau melakukannya sekalipun.

Jangan gunakan gaya orator di panggung terbuka. Para ustadz yang berceramah di radio, juga demikian, gunakanlah gaya bicara FDR di atas. Jangan kayak lagi ceramah di podium atau di atas mimbar! Ingat, radio is conversational and personal! 


SUMBER

MENULIS UNTUK TELINGA ( RADIO JOURNALISM )



Menulis berita radio adalah menulis sambil membaca (berbicara), sekan-akan anda sedang menyiarkan berita yang anda tulis. Sehingga dapat merasakan atau menghayati bahwa begitulah bunyi berita tersebut apabila disampaikan atau dibaca oleh penyiar dan didengarkan oleh khalayak luas. Ada beberapa azas yang senantiasa harus diingar bila anda menulis untuk berita radio (telinga).
-It’s spoken (diucapkan). Berita radio adalah suatu kabar yang diucapkan untuk didengar. Naskah berita yang belum disiarkan belum dapat dikatakan sebagai berita radio. Dia baru menjadi berita radio apabila sudah diucapkan atau dibaca oleh penyiar untuk disiarkan kepada pendengar.
-It’s spoken language (bahasa sehari-hari). Berita radio menggunakan bahasa tutur atau kata-kata yang biasa diucapkan dalam obrolan sehari-hari. Kata-kata yang dipilih harus menyesuaikan dengan kosakata pendengar agar mudah dipahami.
-It’s immediate (sekarang, langsung). Radio adalah media sekarang, bukan kemarin, atau besok. Kelebihan radio dari Koran adalah ciri SEKARANG tersebut.
-It’s person to person (antar orang). Radio adalah AKU dan KAU. Kendatipun jumlah pendengar radio sangat luas dan heterogen, namun komunikasi yang dibangun  adalah antara penyiar dengan satu orang pendengar. Dengan kata lain Pendengar Radio selalu Tunggal adanya.
-It’s heard only once (sekilas/terdengar satu kali). Tidak bisa diulang, karenanya harus jelas, sederhana, dan sekali ucap langsung dimengerti. Prinsipnya clarity has top priority, kejelasan merupakan prioritas utama.
-It’s sound only (hanya bunyi). Kata-kata adalah jembatan anatara redaktur berita radio dengan pendengar. Kata-kata itu hanya dapat didengar karena radio adalah media audio. Radio bekerja hanya dengan bunyi. Hal ini merupakan kelemahan sekaligus kekuatan radio. Imajinasi pendengar dapat dengan mudah dirangsang dengan bunyi atau suara.  Bandingkan anda mendengar siaran langsung sepak bola di radio dengan nonton di televisi. Anda akan lebih mudah tersang oleh kemahiran si reporter radio ketimbang apa yang dilakukan reporter televisi. Rumusnya adalah pada pilihan kata dan kemampuan mendramatisasikan kepada pendengar.


Prinsp penulisan Berita Radio

Easy Listening Formula (ELF). Susunan kalimat yang jika diucapkan enak didengar dan mudah dimengerti pada pendengaran pertama. Keep it Simple and Short (KISS). Hemat kata, tidak mengumbar kata. Menggunakan kalimat pendek dan tidak rumit. Gunakan sesedikit kata sifat dan anak kalimat. Write The Way you Talk (WTYT). Tulislah sebagaimana diucapkan. Menulis untuk disuarakan bukan untuk dibaca pendengar. Satu kalimat satu nafas.

Teknik Penulisan Berita radio

  1. Menggunakan kata kerja dan kalimat aktif. Bila anda menulis berita radio umumnya adalah menulis tingkah laku manusia, perasaan mereka, kesalahan atau kemampuan mereka dan yang terpenting tentang apa yang mereka lakukan. Lebih seringlah menggunakan kata kerja yang merupakan dasar dalam penulisan berita radio. Bentuk kalimatnya adalah kalimat aktif. Pokok kalimat (subject), sebutan kalimat (veb/predicate), dan keterangan (object).

Contoh : Gempa tektonik berkekuatan 4,5 Skala Richter tadi pagi mengguncang Pulau Seribu. Gempa yang memporkaporandakan dua kecamatan  tersebut terjadi pada pukul 4 lebih 42 menit Waktu Indonesia Barat. Penduduk setempat yang rumahnya hancur, saat ini sedang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka menempati kantor kecamatan dan gedung-gedung sekolah  yang  tidak mengalami kerusakan akibat gempa. Bupati Pulau Seribu, Abdul Kadir, yang dihubungi wartawan kami melalui telepon genggamnya belum bisa memperkirakan jumlah kerugian yang ditimbulkan.    
Kata-kata mengguncang, memporakporandakan, mengungsi, memperkirakan, semua dalam bentuk aktif.

-Spoken words. Pilih kata-kata yang biasa diucapkan sehari-hari. jam empat sore (16.00) wib. 15 ribu rupiah (Rp. 15.000). -Sign-posting, sebutkan jabatan, gelar, atau keterangan sebelum nama orang, atribusi/predikat selalu mendahului nama. Ketua DPR-Marzuki Ali mengatakan………-Stay away from question, jangan gunakan kutipan langsung. Ubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung. Ia siap memimpin perlawanan terhadap kuruptor. (‘saya siap melawan koruptor” kata SBY). –Avoid abbreviation, hindari singkatan atau akronim tanpa menjelaskan kepanjangannya lebih dahulu. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945-BEM Untag’45 Jakarta menggelar……… (Ketua BEM Untag’45 Jakarta-Farid-mengatakan….).

Subtle Repetition. Ulangi secara halus fakta-fakta penting, seperti pelaku atau nama untuk memudahkan pendengar memahami dan mengikuti alur berita. Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah akan menaikkan harga BBM. Menurut Presiden kenaikan tersebut dalam rangka menyesuaikan harga minyak dunia yang terus naik. Kepala Negara juga menegaskan ……………
Present Tense. Gunakan perspektif hari ini. Untuk unsur waktu gunakan kata “kemarin, hari ini, besok, lusa”, bukan nama hari (senin-minggu). Mahasiswa dari HMI Cabang Jakarta melakukan aksi hari ini menolak kenaikan BBM ……..besok mereka akan melanjutkan aksinya……….
Angka. Satu (1-90) ditulis pengucapannya. Angka 1 ditulis “satu”. Lebih dari satu angka ditulis angkanya. Angka 45 atau 147 jangan ditulis ; empat puluh lima, seratus empat puluh tujuh. Angka ratusan, ribuan, jutaan, miliaran sebaiknya ditulis tanpa nol. Lima ratus, sepuluh ribu, 25-juta, 145-miliar.
Mata uang ditulis sesuai pengucapannya dibelakang angka. 100-ribu rupiah (RP.100.000), seratus dollar Amerika Serikat (US$ 100).

Tanda Baca Khusus. Dash. Tanda garis pisah (--) untuk sebelum nama atau kata    penting atau butuh penekanan. Puncttution. Tanda sengkang, yakni tanda-tanda pemenggalan (-) untuk memudahkan pengucapan singkatan kata yang di eja. H-M-I. B-A-P. D-P-R.
Garis miring. Jika perlu gunakan garis miring satu (/) sebagai pengganti koma, atau sebagai tanda jeda untuk bernafas. Garis miring dua (//) untuk titik dan garis miring tiga (///) untuk akhir naskah.

Kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM/ satu April 2012/ mendapat penolakan keras dari masyarakat/ terutama dari kalangan  mahasiswa// Mereka turun ke jalan melakukan aksi protes// Menurut Ketua Umum H-M-I—Johan Sapulidi/ pemerintah SBY telah gagal mensejahterakan rakyat ///

  1. Hindari Penggunaan Bentuk Negatif (Negarive form). Kita bisa memberi warna lebih segar pada naskah berita yang ditulis, dengan mengubah bentuk kalimat negatif menjadi kalimat positif, terutama dalam lead berita.

Bukan berita radio.” Menteri Politik Hukum dan Keamanan menjelaskan, para mahasiwa tidak akan dilarang melakukan demonstrasi sepanjang tidak anarkis.”

Berita radio. “ Pemerintah mempersilahkan para mahasiswa melakukan demontrasi sepanjang tidak anarkis// Menkopolhukam menegaskan………………”.

Elemen Pemberitaan

Berita radio dihimpun oleh para reporter, namun seorang Redaktur juga patut mengetahui segala sesuatu mengenai laporan (reporting) dan memiliki pengalaman yang memadai dalam bidang tersebut. langkah yang harus dilakukan seorang reperter adalah antara lain --News Gathering ; melakukan observasi berangkat ke TKP untuk pengamatan langsung, pengumpulan bahan berita atau peliputan, wawancara, studi literature (riset).

Aturan yang harus diingat, sebelum berangkat reporter harus memiliki latar belakang (background information). Sampai di lokasi perkenalkan diri, nama dan dari media mana anda wakili. Jangan pernah menerima satu informasi atau keterangan begitu saja, alias menelan mentah-mentah, cari tahu perkembangan hingga saat ini, pastikan anda benar-benar memahami situasi.  Meski begitu, penafsiran tetap merupakan bagian penting dari laporan.   

-News Production, penyusunan naskah, penentuan kutipan wawancara (sound bite), backsound, efek suara dan sebagainya. –News presentation, penyajian berita dan -News order, urutan berita.  

Produk Jurnalistik Radio

  1. Copy. Berita pendek durasi 15-20 detik, biasanya berita penting, harus cepat diberitakan, disampaikan di sela-sela siaran (breaking news) atau program regular insert berita (news insert) tiap 00 pada setiap jam siaran misalnya. Berupa straight news(berita langsung).
  2. Voicer. Laporan reporter, terdiri dari pengantar (cue) penyiar di studio dan laporan reporter di TKP, termasuk sound bite dan /atau live interview.
  3. Paket. Panjangnya 2-8 menit. Isinya paduan naskah berita, petikan wawancara (sound bite).
  4. Feature. Durasi 10-30 menit. Paduan antara berita, wawancara, ulasan redaksi, musik pendukung, dan rekaman suasana(wildtracking). Membahas tema tertentu yang mengandung unsur human interest. Bisa pula berupa dokumenter (documentary).
  5. Vox Pop. (vox populi) suara rakyat. Berisi rekaman suara opini masyarakat awam tentang suatu masalah atau peristiwa. Contoh; pengantar (cue) : Menjelang kenaikan harga BBM, Presiden SBY memanggil ketua-ketua umum Partai Koalisi ke Cikeas, hari ini, Senin 12 Maret 2012.  Seperti kita ketahui sikap partai-partai koalisi belum sepakat atas kebijakan pemerintah tersebut. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang kenaikan harga BBM tersebut, berikut petikan wawancara kami dengan beberapa warga masyarakat :  sound bite : 1. “ saya tidak setuju kenaikkan harga BBM, rakyat makin susah hidupnya………2. “ saya sih setuju aja kalau untuk kebaikan, tapi jangan di korupsi dong…………….3. saya rakyat kecil mas,  tidak mengerti soal negara, yang penting harga sembako murah………………………..  


Program Berita (news program)

Buletin (paket berita). Berisi rangkaian berita-berita terkini (copy, straight news). Bidang politik, ekonomi, sosial, olah raga, keamanan dan sebagainya. Local, regional, nasional dan internasional. Durasi 30 menit atau lebih. Biasanya di dahului olehHeadline newscast (headline news). Biasanya berdurasi 45-60 detik saja. Sebagaian besar berupa cuplikan singkat laporan awal (initial report) atau hasil monitoring dari sebuah laporan penting yang akan disiarkan dalam bulletin.

News Flash. Biasanya berkaitan dengan informasi yang teramat penting sehingga tidak bisa menunggu untuk jadwal berita regular. Kreteria berita news flash adalah bencana alam (gempa bumi, angina topan, banir, kebakaran dan sebagainya), apalagi jia bencana tersebut memakan korban jiwa. Bodang politik, jatuhnya satu pemerintahan, pemilu, perang dan lain-lain.

Breaking News/ News Insert. Berita berisi info aktual berupa straight news atau voicer. Durasi 2-5 menit tergantung panjang pendek dan banyak sedikitnya berita yang disajikan. Biasanya pada jam-jam tertentu.disampaikan secara khusus di sela-sela siaran apa saja.

Majalah Udara. Berisi straight news, wawancara, dialog interaktif, feature pendek, dokumenter dan sebagainya.

Talk Program (talkshow). Ada dua jenis program yang kerap muncul di radio, pertama interview atau wawancara dan forum-forum diskusi live di studio dengan nara sumber atau melalui telepon.   

Talk Program

Radio, pada dasarnya adalah media komunikasi massa berbasis suara. Semua informasi disampaikan melalui perantaraan suara. Maka, Talk Program  atau program yang berbasis suara menjadi andalan radio. Ada dua program yang kerap muncul di radio berkaitan dengan Talk Program, yakni; pertama Interview atau wawancara dan kedua forum-forum diskusi.

Baik wawancara atau forumk diskusi bisa bersifat interaktif dengan mengundang partisipasi pendengar untuk terlibat aktif. Namun program ini juga bisa bersifat tertutup, pendengar hanya bisa menyimak dialog atau perbincangan yang terjadi di studio. Meski dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, kegiatan wawancara atau diskusi radio bisa dilakukan dimana saja. Narasumber tidak perlu hadir secara fisik di studio, dengan menggunakan fasilitas teleconference dan mobile phone atau handphone. Teknologi tersebut memungkinkan wawancara atau diskusi dilakukan dengan jarak terpisah, tanpa mengganggu kualitas suara.