TAHAPAN PRODUKSI TELEVISI


Suatu program acara televisi memerlukan perencanaan dan pertimbangan yang matang untuk dapat diproduksi. Mulai dari materi yang menarik, tersedianya sarana dan biaya, serta organisasi pelaksana. Suatu produksi program yang melibatkan banyak peralatan, orang dan biaya yang besar memerlukan suatu organisasi yang rapi agar pelaksanaan produksi jelas dan efisien.
Tahapan produksi menurut Gerrald Millerson terdiri dari tiga bagian yang biasa disebut dengan standard operation procedure (SOP),yaitu:

1) Pra-Produksi

Perencanaan  untuk  1  program  mungkin  bisa  berhari - hari,  berminggu - minggu, atau bahkan  berbulan - bulan,  sebelum  produksi  yang  sesungguhnya. Program  yang rumit, lebih  lama  waktunya   yang  di  butuhkan  dalam  tahap  ini. Selama tahap ini, producer dan  director  bekerja  sama  dengan  penulis  untuk menyempurnakan naskah. anggota team produksi utama    (produser, director, dan scienic designer) mengadakan pertemuan untuk diskusi program dan bagian yang akan di tangani.

Tahap pra produksi adalah kunci keberhasilan produksi. Kesulutan – kesulitan bisa di hindari  bila  produksi  telah  di  rancang  dan  di  rencanakanjauh  sebelumnya  secara  hati - hati dan teliti . dengan seluruh anggota team produksi yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya  masing - masing. Lebih  mudah  mengoreksi  masalah - masalah  pada  kertas selama  pra  produksi  .dari  pada  kemudian  menemukan  kesulitan - kesulitan  pada  saat produksi , sehingga biaya produksi bisa di tekan . Merupakan tahap perencanaan dan persiapan dari sebuah produksi, tahap ini meliputi :

a) Ide atau gagasan, yaitu penemuan atau pemilihan ide apakah menarik dan layak dijadikan sebuah program. Kemudian dilanjutkan dengan riset dan pengembangan gagasan tersebut.

b) Pembuatan naskah kasar serta treatment produksi dari hasil pengembangan gagasan dan riset.

c) Perencanaan awal, tahap ini meliputi perencanaan interprestasi produksi (planning meeting), stage desain, tata cahaya, tata suara, make up, wardrobe dan fasilitas teknik.

d) Pengadaan casting dan menentukan artis, kemudian blocking dan penyempurnaan naskah.
e) Perencanaan teknis, tahap ini untuk menentukan peralatan yang dibutuhkan sesuai konsep seperti pemilihan kamera. Perencanaan grafis, konstruksi produksi, penyelesaian administrasi kontrak dan perijinan, budgeting serta pemantapan produksi.

f) Rehearsal script, yaitu naskah yang digunakan untuk persiapan ketika latihan, dalam naskah ini sudah tercantum secara detil tentang setting, karakter, dialog dan adegan.

g) Pra-studio rehearsal, dimulai dengan briefing kru serta reading para pemain yang dipimpin oleh sutradara atau pengarah acara. Pengarah acara mengarahkan pemain, blocking, posisi, pengadeganan sesuai dengan treatment yang dibuat.

h) Run trough, dimana rehearsal studio dilakukan mulai dari blocking kamera, tata cahaya, tata artistik dan pemain melakukan latihan hingga terbiasa dan nyaman di studio.

2) Produksi

Setelah perencanaan dan persiapan matang, maka pelaksanaan produksi dimulai. Pengarah acara memimpin jalannya produksi bekerjasama dengan kru dan artis yang terlibat. Masing-masing kru melaksanakan tugasnya seperti rehearsal yang telah dilakukan sebelumnya dan sesuai naskah maupun rundown yang ada.

MACAM – MACAM PRODUKSI

A.          Produksi lapangan

ENG ( ELECTRONIC NEWS GATHERING ).
Produksi berita elektronic. Proses rekaman video jenis berita dengan menggunakan peralatan yang mudah di bawa (PORTABLE)  misalnya  camera  dengan  vcr  portable  dan  1 microphone  ,  dengan  crew seorang juru camera di sertai seorang sutradarayang sekaligus merangkap sebagai reporter.

EFP  (  ELECTRONIC  FIELD  PRODUCTION ).
Produksi  lapangan  elektronik. Sama dengan  ENG , hanya jenis program yang di produksi adalah dokumenter , sinetron , ( film
style ).

MCR ( MULTI CAMERA REMOTE ).
Produksi   lapangan    dengan    mempergunakan camera lebih dari satu , dengan di bantu peralatan lain seperti swtcher , tv monitor , sound audio system . produksi yang di rekam adalah sinetron , musik , olah raga , dll.

B.           Produksi studio.

LIVE
Program  di  siarkan  secara  langsung  ,  tahap  produksi  merupakan  tahap  akhir dalam   suatu  proses   ,  kebanyakan     program      program    berita  , olah   raga  ,  upacara kenegaraan yang di siarkan secara langsung.

VIDEO TAPING
program yang di rekam dengan video / video cassette.


LIVE ON TAPE
Produksi yang berlangsung terus tanpa berhenti sampai akhir program, editing hanya dalam hal - hal khusus ( insert editing ).

4. Pasca Produksi. ( pos produksi )
    a.   studio strike------- > semua peralatan / setting di bongkar.
    b.   Video tape editing
    c.   Audio sweetening / dubbing
    d.   Evaluasi program

Apabila program acara bukan live show maka semua shot dicatat oleh bagian pencatat dengan menyertakan timecode, isi adegan, dan tanda bagus atau tidak. Catatan ini nantinya akan berguna saat proses editing. Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap akhir shooting hari itu juga untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sudah bagus. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya.

3) Paska-produksi

Merupakan tahap akhir dari sebuah produksi program acara televisi, setelah produksi lapangan maka materi masuk dalam pos editing.

Tahap ini meliputi:

a) Editing

Proses penyusunan gambar menjadi sebuah cerita yang padu dan barkesinambungan sesuai konsep naskah. Dalam tahap editing ini yang pertama dilakukan adalah:
1) Editing offline

Yaitu memilah materi yang dianggap bagus sesuai catatan selama produksi berlangsung. Kemudian dilakukan capturing atau digitizing yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi data file. Dalam editing offline ini gambar disusun mengikuti urutan adegan namun bisa dimulai dari adegan manapun mungkin dari tengah awal baru akhir, baru kemudian disusun berurutan.
2) Editing online

Tahap ini adalah penyempurnaan dari editing offline yaitu penambahan insert, pemberian efek gambar, suara, transisi, musik, credit title dan penyesuaian durasi tayang.
3) Mixing

Setelah semua komponen gambar dan suara selesai disusun selanjutnya adalah mixing audio sesuai standar penyiaran. Disini proporsi suara diatur mana suara yang perlu dominan dan mana yang dijadikan backsound jangan sampai suara saling mengganggu. Setelah semua selesai maka selanjutnya adalah print to tape atau diubah kembali kedalam pita kualitas broadcast.

b) Preview

Sebelum program diprint untuk disiarkan maka dilakukan preview oleh produser untuk memastikannya program sudah benar-benar fix. Jika ternyata masih terjadi kesalahan maupun perlu dikurangi atau ditambah sesuatu maka dilakukan revisi kembali. Setelah revisi fix barulah print on tape dan siap tayang. Kaset atau Tape yang digunakan masing-masing stasiun televisi belum tentu sama ada yang menggunakan jenis pita Betacam, DVCPro, DVCam dan lainnya.

c) Tranmisi

Setelah semua urusan editing selesai selanjutnya masuk pada bagian tranmisi yaitu bagian on air penyiaran program.

Studio strike------- > semua peralatan / setting di bongkar.

Video tape editing

Audio sweetening / dubbing

Evaluasi program

Apabila program acara bukan live show maka semua shot dicatat oleh bagian pencatat dengan menyertakan timecode, isi adegan, dan tanda bagus atau tidak. Catatan ini nantinya akan berguna saat proses editing. Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap akhir shooting hari itu juga untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sudah bagus. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya.

0 komentar:

Posting Komentar